ATURAN

557 66 8
                                    

Aturannya adalah, tidak boleh ada 'ponsel' saat sedang bersama, tapi lihatlah apa yang Chanyeol lakukan sejak bokongnya menyentuh kursi restoran hingga sekarang beberapa makanan yang Baekhyun pesan telah terhidang di atas meja.

Aturannya adalah, tidak boleh ada 'ponsel' saat sedang bersama, tapi lihatlah apa yang Chanyeol lakukan sejak bokongnya menyentuh kursi restoran hingga sekarang beberapa makanan yang Baekhyun pesan telah terhidang di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehm, apa isi ponselmu semenarik itu?. Cibir Baekhyun sambil memasukkan sepotong ikan salmon ke dalam mulutnya.

Chanyeol tidak menjawab, lebih tepatnya ia tidak mendengar apa yang Baekhyun tanyakan padanya.

Setelah beberapa saat, Chanyeol meletakkan ponselnya di atas meja, dan saat itu ia sadar bahwa ia sedang berada dalam masalah karena telah melanggar aturan yang ia buat sendiri beberapa bulan yang lalu.

"Sudah selesai?" Ucap Baekhyun sarkas. Pria mungil itu melipat kedua tangannya di dada dan menatap tajam ke arah si jangkung yang duduk berseberangan dengannya.

"Jangan marah, aku janji tidak akan melakukannya lagi." Nada suara Chanyeol terdengar menggemaskan, bahkan ia juga membuat tanda 'peace ✌️' andalannya agar Baekhyun tidak semakin murka.

" Nada suara Chanyeol terdengar menggemaskan, bahkan ia juga membuat tanda 'peace ✌️' andalannya agar Baekhyun tidak semakin murka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan aku, 'ya?" Tambahnya, masih dengan nada yang sama.

Ya, wajar saja jika Baekhyun kesal, selain Chanyeol memintanya untuk memilih tempat kemana mereka akan pergi makan malam, Chanyeol juga memintanya untuk memilih menu makanan sendirian, sementara Chanyeol hanya sibuk dengan ponselnya yang Baekhyun sendiri tidak tau apa isinya.

"Ayo makan, aku lapar sekali." Chanyeol mengambil sumpitnya dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya.

"Aku mau pulang, nafsu makanku sudah hilang." Baekhyun berdiri dari duduknya, sementara Chanyeol mengurungkan niatnya untuk memasukkan sepotong sushi ke dalam mulutnya.

"Aku sudah meminta maaf Baekhyunie, jangan memperbesar masalah kecil."

"Oh, jadi menurutmu melanggar aturan itu hanya sebuah masalah kecil? Baiklah, aku juga akan melanggar aturan kalau begitu." Baekhyun berlari keluar restoran.

Tentu Chanyeol tidak tinggal diam, ia segera bangkit dari tempatnya untuk mengejar Baekhyun, tapi sayangnya ia kalah cepat karena Baekhyun telah lebih dulu menaiki taksi yang kebetulan baru saja menurunkan penumpang disana, sementara Chanyeol terpaksa membuang waktu karena ia harus membayar tagihan makanan yang sudah terlanjur dipesan sebelumnya.

*
Sudah hampir empat jam sejak Chanyeol meninggalkan restoran dan mencari keberadaan Baekhyun, tapi ia masih tidak menemukan keberadaan pria mungil itu hingga sekarang.
Ponsel Baekhyun tidak dapat di hubungi, dan Chanyeol juga tidak menemukan Baekhyun di beberapa tempat yang biasa Baekhyun kunjungi saat sedang ingin sendiri.

Sepertinya Baekhyun tidak main-main dengan ucapannya, ia benar-benar melanggar aturan yang Chanyeol buat agar dirinya selalu memberi kabar saat sedang pergi sendiri, dan ponselnya tidak boleh dalam keadaan mati.
Ya, Baekhyun benar-benar melanggar kedua aturan itu sekarang.

Chanyeol menepikan mobilnya di bahu jalan, ia merenung sendirian.
Harusnya Chanyeol tidak membuat aturan jika ia sendiri lah yang akan melanggar aturan itu, dan harusnya Chanyeol juga tidak mengecilkan sebuah masalah karena ia tidak akan pernah tau kapan masalah kecil akan menjadi besar sebesar sekarang ini. Apalagi saat tiba-tiba ponselnya berbunyi dan seorang detektif menelponnya, memberi kabar bahwa jenazah Baekhyun telah ditemukan mengambang di sungai beberapa saat yang lalu.

Tentu Chanyeol tidak ingin percaya begitu saja, ia sangat mengenal Baekhyun, dan ia percaya bahwa prianya itu tidak mungkin akan memilih jalan pintas semacam itu.

Dengan pikiran yang kacau berantakan, Chanyeol segera mengubah arah laju mobilnya, jika sebelumnya ia berpikir untuk pulang dan menunggu Baekhyun di rumah, kini ia melajukan mobilnya menuju sebuah rumah sakit tempat dimana Baekhyun berada.

*
Langkah Chanyeol terasa sangat berat saat ia harus melangkahkan kakinya menuju kamar jenazah, dalam hatinya, ia berdo'a bahwa ia tidak akan menemukan Baekhyun dalam keadaan tidak bernyawa di dalam sana. Tapi, harapan Chanyeol telah sirna, tubuh jangkungnya yang selalu tampak bugar itu, kini mendadak tak berdaya saat kain penutup yang ia buka benar-benar menampakkan wajah Baekhyun yang telah pucat, lengkap dengan kedua mata yang tertutup rapat. "Sa-yang, ma-afkan aku." Ucapnya dengan putus-putus karena tangisnya yang pecah saat ia menyadari bahwa prianya itu benar-benar tak lagi bernyawa. "Maaf karena aku telah menyakitimu, maaf karena aku melanggar aturan yang kubuat sendiri." Rancaunya tak karuan. "Tolong jangan pergi, jangan tinggalkan aku sendiri." Pintanya dengan tidak tau malu.

Chanyeol benar-benar terpuruk, bahkan ia bersumpah bahwa ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri dan akan hidup dalam penyesalan seumur hidupnya, terlebih saat ia mendengar pernyataan dari dokter forensik bahwa hasil outopsi menunjukkan bahwa pria mungilnya itu tengah mengandung dengan usia kandungan sekitar 4 minggu.

Ya, rencananya Baekhyun memang ingin memberitahu Chanyeol terkait kehamilannya saat makan malam tadi, tapi sayangnya Chanyeol justru mengabaikan keberadaannya, dan emosinya yang sedang tidak stabil belakangan ini membuatnya merasa sangat lelah hingga akhirnya membuat dirinya mengambil keputusan untuk mengakhiri semuanya tanpa berpikir 2 kali.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang