PERI (3)

919 125 15
                                    

Chanyeol memang telah kembali, tapi perlu diingat bahwa ia bukan Chanyeol yang dulu lagi.
Bukan si lemah tak berdaya seperti kali pertama Baekhyun menemukannya di dasar jurang, bukan juga si pria yang begitu mencintai Baekhyun seperti saat Baekhyun menyihirnya.

Chanyeol berubah, atau mungkin memang begitulah Chanyeol aslinya, ia kembali ke rumah itu sebagai sosok yang dingin terhadap Baekhyun, namun tetap menjadi ayah yang hangat untuk Naeun.
Dan tentu saja pria jangkung itu juga memilih untuk tidur di kamar yang berbeda dengan Baekhyun.

*
Keesokan harinya Baekhyun bangun lebih pagi dari biasanya, ia bergegas pergi ke pasar untuk berbelanja, lalu memasak berbagai macam menu makanan kesukaan Chanyeol sesampainya di rumah.

"Selamat pagi." Baekhyun menyapa saat Chanyeol baru bangun tidur dan keluar kamar bersama Naeun dalam gendongannya.

Tidak ada jawaban, Chanyeol hanya menatapnya dengan datar dan berjalan ke dapur untuk meminum air putih.

"Ayah, ayo kita makan." Naeun merosot turun dari gendongan ayahnya, lalu berlarian kecil menghampiri sang papa yang sudah duduk menunggu di meja makan.

Chanyeol berjalan mendekat, tapi tidak untuk turut makan bersama, melainkan untuk berbisik pelan pada anaknya.
"Ayah harus pergi bekerja, kau makan yang pintar, ya?" Lalu berjalan menuju kamar mandi setelah mendapat anggukan dari si kecil.

Baekhyun tentu tak lupa, pria jangkung itu hanya menganggapnya sebagai orang asing sekarang.
Dan tidak ada yang bisa ia lakukan untuk sekedar membujuk apalagi memaksa agar pria jangkung itu sudi untuk makan bersama dengannya.

Baekhyun hanya bisa tersenyum masam menatap punggung Chanyeol yang menghilang di balik pintu kamar mandi, lalu menatap miris pada menu masakan yang tak tersentuh di meja makan.

"Tunggu sebentar, oke?" Baekhyun mendudukkan Naeun di kursi, lalu pergi ke kamar untuk menyiapkan baju ganti untuk Chanyeol.

"Ayah akan pergi bekerja, jangan nakal dan turuti apa kata papa, mengerti?" Chanyeol berjongkok, menyamakan tinggi badannya dengan Naeun yang masih duduk di kursi dan memakan sarapannya.

"Mengerti, Ayah." Naeun menjawab dengan suara polosnya.

Lagi-lagi Baekhyun harus menahan rasa sesak di dadanya saat melihat Chanyeol tidak memakai baju yang ia siapkan. Bahkan Chanyeol juga pergi begitu saja tanpa sedekar berpamitan dengannya.

*
Di hari-hari berikutnya Baekhyun masih sama, ia selalu menyiapkan makanan untuk Chanyeol dan melakukan hal lain untuk Chanyeol, meskipun semua hal yang ia lakukan itu selalu berakhir dengan sia-sia karena pria jangkung itu masih tidak memiliki minat untuk sekedar berbicara padanya, atau lebih tepatnya Chanyeol memang tidak menganggap keberadaan pria mungil itu di sana.

Sering kali Baekhyun hanya bisa menangis seorang diri di kamarnya saat Naeun memilih tidur dengan sang ayah.

Baekhyun merindukan Chanyeol yang mencintainya, Baekhyun juga merindukan setiap hal kecil yang ia lakukan bersama dengan Chanyeol dan putri kecilnya, dan tentu saja pria mungil itu juga merindukan sebuah pelukan hangat, kecupan sayang, dan hal-hal lain yang selalu ia dapatkan dulu.
Chanyeol memang tinggal satu atap dengannya, tapi pria jangkung itu terasa begitu jauh dan tak tersentuh olehnya.
Tapi Baekhyun tidak ingin menyerah, ia masih ingin berusaha sebaik yang ia bisa, setidaknya sampai Chanyeol memaafkannya.

*
Beberapa bulan telah berlalu. Dan pagi itu sedikit berbeda dari biasanya, tidak ada menu makanan yang tersaji di meja makan, tidak ada air hangat untuk Chanyeol mandi, tidak ada baju ganti yang Baekhyun siapkan untuk Chanyeol di sisian tempat tidur dan tidak ada Baekhyun yang duduk menunggu di meja makan seperti biasanya.
"Apa akhirnya kau menyerah?" Chanyeol bergumam sendiri saat menyadari itu semua.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang