👀 Cukup Tau - Satu

4.6K 286 7
                                    

8 Tahun Yang Lalu.

Jantungku berdebar tak karuan dengan otak yang sedang berpikir. Merakit kata-kata yang pas agar terlihat rapih dan menarik.

Tanganku yang memegang bolpoin bertinta biru pun langsung bergerak, menulis di atas kertas pink yang sudah aku hias sebelumnya.

Malam ini aku bertekat untuk membuat surat, isi hatiku untuk seorang laki-laki yang sudah lama aku kagumi.

Kalau kata orang sih, surat cinta.

Karna terinspirasi dari drama Korea Playful Kiss, yang berhasil dalam mengirim surat cinta bahkan sampai dinilai. Aku juga semakin yakin ... jika surat cintaku ini akan diterima olehnya.

Untuk masalah akibat, itu pikir nanti. Yang lebih penting adalah ... bagaimana tulisanku ini terdengar estetik saat dia membacanya.

Ahh, membayangkan dia membaca surat cintaku ini kenapa aku yang malah jadi deg-degan gini? Aneh sekali.

Sambil memainkan musik berjudul 'Kiss Kiss Kiss' lagu salah satu soundrack dari drama Korea panutanku itu. Tanganku bergerak lincah, menuliskan berbagai kata dan kalimat yang mengungkapkan rasaku kepada.

Dimulai dari pertama aku melihat dia. Bagaimana senyumnya, bagaimana tatapannya, dan lebih penting ... bagaimana cara aku memandangnya sampai aku jatuh hati kepadanya.

Mungkin untuk sebagian orang ... mengirim surat cinta sudah bukan zamannya. Tapi anehnya, aku malah masih mengikuti trend jadul ini.

Tidak masalahkan, jika ekspektasiku terlalu tinggi? Siapa tahu dia membalas perasaanku. Dan kami pun jadian hingga menikah.

Pikiran yang konyol sih untuk gadis berusia lima belas tahun. Tapi berandai dulu saja gak salah kan.

Setelah satu kertas pink dengan hiasan love dan bunga-bunga yang aku buat terisi oleh tulisanku yang rapih. Aku menaruh bolpoin tinta biruku begitu saja. Melipat kertas dan memasukkannya ke amplop pink dengan cap love untuk perekatnya.

 Melipat kertas dan memasukkannya ke amplop pink dengan cap love untuk perekatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hahhh~

Aku menghela napas dan tersenyum lebar, menatap penuh harap pada amplop merah muda di tanganku ini.

"Aku menunggu kabar baik dari kamu ya amplop lucu," kataku dan menciumnya kemudian menaruhnya di atas bukuku. Agar tidak lupa saat aku ingin pergi ke sekolah besok pagi.

Setelahnya aku langsung berdiri dan melangkah menuju kasurku. Merebahkan badan dan merenggangkannya sehingga menimbulkan bunyi kretek yang cukup jelas.

"Doakan aku mendapatkan kabar baik besok ya wahai penghuni alam semestas."

Setelah mengatakan itu mataku langsung terpejam dan dunia mimpi menyambutku. Melupakan sejenak rasa bahagia yang sedang aku rasakan. Bahkan rasanya pun aku bawa saking tidak inginnya kehilangan rasa bahagia itu.

Cukup Tau [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang