Chapter 3

2.1K 158 14
                                    

Setelah kejadian di mana Daniel memergoki nya melihat berita Valencia dan Adrian membuat suaminya mendiaminya sepanjang hari dan itu membuat Elena sedih karena di abaikan oleh suaminya, seperti hal nya sekarang saat Elena membawakan kopi untuk suaminya yang berkutat di depan Laptop nya dengan berkas berkas yang cukup banyak karena memang suaminya terkadang membawa urusan pekerjaan ke rumah.

"Apa lagi?" suara dingin Daniel menusuk telinga Elena yang dari tadi diam setelah menaruh teh nya di meja suaminya.

"Aku minta maaf soal tadi, aku tidak se..." ucapan nya terhenti karena Daniel langsung menyela nya.

"Aku maafkan tapi jangan sekali-sekali nya mengulangi nya, Elena." tegas Daniel menyorot tajam kearah istrinya itu.

Elena meremas baju nya karena tatapan dari suaminya itu, kemana pria baik hati yang ada di diri suaminya? Kenapa sekarang Daniel bersikap tidak berperasaan? Kemana sosok Daniel yang telah mencuri hatinya dulu? Kemana?

"Tidak akan, bahkan kalau perlu aku tidak akan menonton televisi lagi." ujarnya cepat.

Elena tidak ingin mengulangi kesalahan nya lagi terus menerus, bagaimana bisa dirinya mendapatkan perhatian dan cinta suaminya kalau suaminya terus memarahi nya karena hal hal seperti ini. Sedangkan Daniel menghela nafasnya melihat wajah tegang istrinya itu.

"Kemari lah." ucap Daniel kepada istrinya. Elena segera mendekati suaminya yang duduk di kursi kerja nya.

"Bagaimana keadaan dia?" tanya Daniel seraya mengelus perut buncit Elena. Seketika rasa hangat menjalar di seluruh tubuh Elena karena merasakan elusan lembut dari suaminya yang akhir akhir ini sangat sibuk.

"Tadi pagi bayi kita menendang cukup keras, mungkin tidak sabar ingin bertemu dengan Papi dan Mami nya." jelas Elena ikut mengelus perutnya dengan senyum manis nya.

"Syukurlah kalau begitu, besok jadwal mu kontrol kan? Aku akan mengantar mu ke sana." ujar Daniel membuat Elena senang bukan main dan langsung menganggukkan kepala nya.

****

Besok nya seperti Elena sudah siap dengan dress selutut nya karena semenjak hamil dirinya memang sering memakai dress agar memudahkan nya beraktifitas. Setelah berdandan beberapa menit Elena keluar dari kamar nya dan berjalan menuju ruang tamu tempat dimana suaminya sedang menunggu nya.

"Sayang, aku sudah siap." ujar Elena tersenyum senang tetapi dahi nya mengernyit heran melihat suami nya yang sedang berteleponan dengan serius nya. Elena memperhatikan untuk beberapa saat sampai akhirnya suaminya selesai berbicara.

"Apa apa?" Elena bertanya.

"Adrian menelpon meminta kita untuk makan malam bersama merayakan pernikahan mereka." Daniel berkata datar.

Elena merasakan suasana hati suaminya yang tidak bersahabat dan itu membuatnya diam sepanjang perjalanan mereka menuju rumah sakit. Elena tidak berani membuka suara nya karena takut nanti Daniel akan memarahi nya karena sesuatu hal yang berhubungan dengan mereka berdua sangat sensitif.

Sesampai nya di rumah sakit mereka berdua duduk menunggu dan tak lama akhirnya Suster memanggil mereka berdua untuk segera masuk.

"Sepertinya berjenis kelamin laki laki." ujar Dokter Amir.

Kedua nya tersenyum cerah karena memang mereka berdua menginginkan anak laki laki, Daniel yang ingin ada penerus untuk perusahaan nya sedangkan Elena ingin agar putra laki laki nya menjaga adik adik nya suatu saat ini.

"Kondisi nya bagaimana Dok?" tanya Daniel.

"Kondisi ibu dan janin nya sangat baik hanya saja saya harap jangan membuat ibu Elena stress dan melakukan banyak aktifitas." saran Dokter Amir dan Daniel mengangguk mengerti.

The Guardian Devil (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang