Chapter 13

1.7K 155 62
                                    

Pagi ini Elena bangun cepat bahkan sebelum matahari terbit Elena sudah mandi dan rapi karena pagi ini Papa nya akan datang. Sungguh ia sangat bersemangat menyambut Papa nya yang sudah lama tak ia temui. Elena merindukan Papa nya dan ingin memeluknya. Elena menuju dapur untuk memasak seorang diri karena Sumi belum bangun di jam seperti ini.

Mungkin bisa di katakan ia terlalu berlebihan menyambut Papa nya sampai memasak di pagi buta bahkan matahari masih gelap seperti ini tetapi Elena ingin membuat Papa nya terkesan dengan sambutan luar biasa yang Elena berikan agar Papa nya nanti berkunjung lagi. Elena memotong sayuran dengan hati riang dan sesekali bernyanyi.

"Apa yang kau lakukan?" suara serak itu berhasil membuat Elena tersentak. Ia membalikan tubuhnya dan mematung melihat suaminya yang berdiri di hadapan nya dengan keadaan sedikit berantakan karena baru bangun tidur tetapi tidak mengurangi ketampanan suaminya.

Ya ampun! Apa yang ia pikiran barusan?

"Aku.. Aku memasak." jawabnya tersenyun kikuk. Daniel melirik beberapa bahan-bahan yang akan di masak oleh Elena lalu kembali memandang wanita itu.

"Di pagi buta seperti ini kau memasak? Dan banyak sekali yang akan kau masak." dahi nya mengkerut bingung sampai akhirnya ia mengerti kenapa Elena memasak pagi-pagi sekali.

"Papa kan akan datang pagi ini jadi..." Elena menghentikan ucapan nya melihat tatapan tidak suka dari suaminya. Elena tidak jadi melanjutkan nya merasa tak enak.

"Kita tunggu apakah Papa mu akan datang." Daniel berkata kemudian berlalu pergi meninggalkan Elena yang dari tadi menahan nafasnya. Entah kenapa setiap berhadapan dengan suaminya Elena sering merasakan seperti ini. Sikap dominan dan intimidasi Daniel tidak pernah hilang setelah mereka menikah.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi Daniel masih berada di rumah karena ingin tahu apakah Papa mertua nya akan datang atau tidak. Sedangkan Elena duduk dengan gelisah karena Papa nya belum datang dan saat ia menelpon nya ponsel Papa nya tidak aktif. Elena masih terus bergerak dengan gelisah dan itu tak luput dari perhatian Daniel.

Pria itu mendengus kasar karena apa yang ia bayangkan akhirnya terjadi. Papa mertua nya tidak jadi datang dan memberi harapan palsu kepada Elena seperti biasanya. Daniel tetap diam dan masih memperhatikan wajah gelisah Elena saat menaruh ponsel nya.

"Jadi?" Daniel menaikkan sebelah alisnya melihat Elena yang mengigit bibirnya.

"Papa pasti akan datang. Mungkin jalanan macet hingga dia datang terlambat." Elena masih bersikeras bahwa Papa nya akan datang. Ia sangat yakin kali ini Papa nya akan datang meski terlambat tak apa.

Daniel tersenyum seakan mengejek kenaifan Elena.

"Jangan berharap lagi kepada orang yang tidak peduli lagi padamu Elena." Daniel mengatakan itu seraya berdiri. Elena berusaha menahan air mata nya yang sudah ada di pelupuk mata nya karena ucapan suaminya tetpai sebisa mungkin Elena menahan air mata nya yang akan jatuh.

Segala hal tenang orang yang di cintai nya selalu membuat nya menangis..

"Berikan semua makanan itu kepada orang lain Elena! Ini perintah." tegas Daniel sembari berlalu pergi meninggalkan Elena yang sudah menitikkan air mata nya. Ia sudah menahan air mata nya dari tadi tetapi kalimat suaminya barusan seakan menyindirnya juga bahwa ia jangan berharap kepada Daniel yang jelas-jelas tidak mencintai nya.

****

Valencia dan Farah saat ini sedang memilih pakaian di sebuah toko ternama. Mereka berdua sebenarnya sudah banyak memiliki pakaian tetapi Valencia memaksa untuk membeli pakaian lagi karena sudah lama Valencia tidak membeli pakaian baru karena kesibukan nya.

The Guardian Devil (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang