Chapter 32

3K 234 101
                                    

Elena masih tak mempercayai penglihatan nya sekarang. Di depan nya Felicia wanita yang menyewa jasa nya sebagai model? Setelah kejadian di mana Elena memergoki suaminya berciuman dengan Felicia membuatnya menutup segala hal tentang Felicia. Elena benci mengingat suaminya pernah berciuman dengan Felicia. Ia tak suka!

"Ternyata kau pemilik nya. Aku tidak menyangka." Elena berusaha bersikap tenang. Ia tak sudi memperlihatkan kelemahan nya di depan wanita penggoda ini.

"Kau sangat terkejut ternyata. Tapi aku senang mengejutkan mu. Bagaimana? Apa aku terlihat bukan seperti Felicia?" tanya Felicia dengan senyum angkuhnya.

Elena tersenyum sinis mendengar ucapan Felicia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elena tersenyum sinis mendengar ucapan Felicia. Seakan wanita itu tidak merasa bersalah karena telah berciuman dengan suami orang lain.

"Kau sangat berbeda. Terakhir aku melihatmu kau bersikap manja dan kekanak-kanakan. Maka nya aku terkejut kau memiliki produk kecantikan. Seperti bukan dirimu saja." kata Elena sambil tersenyum puas melihat wajah geram Felicia. Apa wanita itu pikir ia akan diam saja? Tidak bisa! Elena tidak akan diam saja.

Felicia sendiri geram bukan main mendengar nada sindiran Elena apalagi mendengar kata manja dan kekanak-kanakan. Meski memang itu kenyataan nya tetapi Felicia tidak suka mendengarnya dari mulut musuh nya.

"Kau.." sebelum melanjutkan ucapan nya Elena lebih dulu memotongnya.

"Sepertinya pertemuan kita sudah selesai. Kami pergi dulu ada banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan." ujar Elena berlalu pergi di ikuti dengan Anggun yang sangat penasaran ada permasalahan apa antara Felicia dan Elena.

Setelah kepergian Elena, Felicia mengebrak meja dengan kemarahan yang memuncak."Berani-berani nya dia mengatakan itu. Dia pikir dia siapa hah!" geram nya mengingat perkataan Elena.

Fei yang masih duduk di kursi merasa ketakutan melihat kemarahan bos nya itu. Jadi ia memilih untuk diam daripada terkena amukan bos nya.

*****

Elena menyandarkan kepala nya di mobil dengan tubuh gemetarnya. Bayang-bayang Felicia duduk di pangkuan suami nya sambil berciuman mesra kembali terbayang membuat hati nya nyeri. Air mata nya kembali jatuh tanpa bisa ia cegah. Elena memang berusaha untuk kuat dan tegar di hadapan orang lain tetapi saat ia sendirian Elena tak bisa menyembunyikan kesedihan dan kehancuran hati nya. Menangis adalah jalan satu-satu nya mengurangi beban di hati nya.

"Kenapa aku harus bertemu dengan wanita itu? Kenapa?" lirihnya sesak. Elena ingin melupakan kejadian itu tetapi tak bisa. Ingatan itu begitu kuat seakan sengaja untuk ia ingat sepanjang hidup nya.

Kesedihan nya terganggu saat seseorang mengetuk pintu nya. Elena langsung menghapus air mata nya dan membuka jendela mobil nya.

"Bisakah anda tidak memarkiran nya di sini? Ini bukan tempat parkiran mobil?" tegur seorang pria paruh baya kepada Elena.

The Guardian Devil (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang