Chapter 29

3.1K 270 114
                                    

Tubuhnya bergetar hebat karena di sana Daniel berdiri dengan seringai yang Elena benci tetapi sebisa mungkin Elena berusaha tenang dan menegakkan tubuhnya karena mungkin ini saatnya mereka bertemu.

"Hai. Apa kabar?" sapa nya tersenyum mendapat dengusan kasar dari Daniel. Apa-apaan ini?!

"Hai? Apa kabar? Apa kau sedang bercanda?" desisnya menatap Elena murka. Saat akan mendekati Elena Sean sudah lebih dulu berada di samping Elena.

Seketika kemarahan nya lenyap berganti menjadi rasa haru melihat Sean yang sudah bisa berjalan. Seingatnya putra nya itu masih ia gendong dan sekarang dia sudah berjalan dan berbicara.

Ini semua karena Elena yang membawa kabur anak-anaknya. Daniel akan memberi hukuman agar Elena berpikir seribu kali untuk kabur.

"Ini Papi sayang." Daniel berjongkok di depan Sean lalu mengulurkan tangan nya.

Sean ragu lalu menatap Mami nya, Elena mengangguk pelan dan akhirnya Sean menerima uluran tangan Daniel. Langsung saja Daniel memeluk erat Sean dan menciumi rambut putra nya. Betapa ia merindukan Sean yang sudah 6 bulan menghilang.

"Akhirnya Papi bisa memelukmu sayang." Daniel bergetar hebat saat ia memeluk Sean. Putra nya yang sering ia rindukan sekarang berada di pelukan nya. Elena sendiri memandang mereka dengan kedua mata memanas. Elena tahu ia salah menjauhkan Daniel dengan putra nya tetapi kali ini ia ingin egois membawa pergi anak-anaknya karena ia takut ancaman Daniel terjadi.

Setelah saling berpelukan Daniel menyuruh Sean kembali bermain lalu menatap nyalang kearah Elena yang sedang mengendong bayi nya. Camila Manuela ia mengetahui nama itu dari Carlos yang sudah melihat data-data kelahiran Elena. Hatinya sangat senang putrinya sudah lahir tetapi ia mengeram marah karena tidak berada di sisi Elena saat sedang melahirkan.

"Ikut aku." tegas Daniel berjalan menuju ruang tamu Elena.

Sesampainya mereka di sana Daniel segera mengambil Camila dari gendongan Elena. Kedua mata nya memanas melihat betapa cantiknya putrinya itu lalu ia memberi kecupan kasih saya kepada Camila.

"Apa ini termasuk kepura-puraanmu?" tanya Elena polos membuat Daniel mendongak menatap Elena dengan pandangan marahnya.

"Apa maksudmu. Kau pikir aku berpura-pura?" desisnya tajam dan Elena mengangguk.

"Dulu saat aku memberitahumu aku mengandung kau bilang Sean saja sudah cukup jadi aku berpikir kau tidak akan menyayangi nya." jujurnya karena itulah yang Elena rasakan saat Daniel mengatakan itu. Sedangkan rahang Daniel mengeras dengan urat-urat bertonjolan saat Elena meragukan kasih sayangnya.

"Aku hanya terlalu terkejut saat kau memberitahuku kau mengandung." Daniel berusaha menekan kemarahan nya.

"Kau yang terus menyentuhku setiap hari. Setiap hari Daniel! Bagaimana bisa kau berpikir terkejut. Harusnya kau tahu aku akan mengandung anakmu!" bentak Elena dengan mata memerahnya. Ingatan itu masih membekas di kepala nya bahkan ekspresi dan kata-kata Daniel saat itu Elena masih mengingatnya.

Daniel terkejut mendengar bentakan Elena lalu memanggil Carlos dan memberikan Camila kepada nya. Setelah itu Daniel mendekati Elena dan mencengkram bahu Elena.

"Aku pikir kau meminum pil pencegah kehamilan." desisnya tajam membuat Elena terperangah.

Pil pencegah kehamilan?

Hatinya kembali hancur karena memang Daniel tidak ingin memiliki anak darinya. Elena bahkan terkekeh miris sampai Daniel mengernyit heran mendengar kekehan Elena.

"Baiklah, aku mengerti jadi silahkan kau pergi dari rumah ku." usir Elena tajam. Daniel tersenyum miring mendengar nya lalu menghempaskan tubuh Elena sampai wanita itu terduduk di sofa.

The Guardian Devil (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang