Chapter 6

1.9K 163 16
                                    

Hari ini Elena memutuskan untuk datang ke perusahan suaminya seraya mengantarkan makan siang untuknya. Ini adalah pertama kalinya ia akan datang ke sana sebagai seorang istri Daniel dan itu membuatnya gugup dan cemas. Banyak hal hal yang sekarang memenuhi pikiran nya tentang tanggapan karyawan Daniel tetapi Elena tidak bisa menahan nya untuk tidak datang ke sana.

Maka dari itu dengan keberanian nya Elena datang ke sana dengan dress yang membungkus tubuhnya. Perut buncitnya sudah sangat besar dan sedikit membuat Elena kesusahan berjalan dan gampang lelah.

Sesampainya disana Elena masuk ke dalam gedung tinggi itu dan sontak saja tatapan semua orang yang ada di lobby sana terarah kepadanya dan beragai reaksi dari mereka semua. Ada yang menyapa nya, ada yang tersenyum lalu berbisik bisik entah membicarakan apa.

"Selamat siang juga." Elena tersenyum kepada semua orang yang menyapa nya.

Saat memasuki lift Elena memegang besi di samping dan menenangkan dirinya dari rasa gugupnya. Entah kenapa kepercayaan dirinya kian turun setelah bersanding dengan Daniel. Dulu ia begitu bersemangat ingin menjadi kekasih pria itu lalu menikah dan memiliki banyak anak tetapi kenyataan nya Elena malah merasa tidak pantas untuk pria sesempurna Daniel...

Ting.

Lift terbuka dan langsung saja Elena sudah melihat Marco seketaris suaminya yang duduk di meja nya.

"Selamat pagi bu, ingin bertemu pak Daniel?" tanya Marco dan Elena mengangguk.

"Pak Daniel ada di ruangan nya?"

"Tidak ada bu, pak Daniel sekarang sedang bertemu relasi nya dari Singapur." beritahu Marco Elena mengangguk mengerti.

"Kalau begitu saya tunggu di dalam saja. Jangan katakan saya di sini karena saya ingin memberi kejutan."

"Baik Bu." jawab Marco langsung.

Elena langsung masuk ke dalam ruangan suaminya. Seketika aroma perfum yang Daniel sering pakai tercium ke hidungnya membuat Elena tersenyum lalu melangkahkan kaki nya berkeliling di ruangan suaminya.

Dulu Elena hanya diam dan duduk di sofa saat bertemu dengan Daniel dan membahas seputar pekerjaan tetapi sekarang Elena leluasa berkeliling untuk melihat lebih jauh apa saja yang ada di ruangan suaminya selain kertas kertas putih yang selalu menumpuk di meja kerja nya.

Di sana ada beberapa lukisan klasik dan sebuah pintu yang sangat Elena ingin tahu apa itu. Dulu ia ingin bertanya tetapi ia mengurungkan nya karena ia tidak mau di anggap ikut campur...

Elena masih menatap sekelilingnya sampai akhirnya ie melihat meja suaminya yang sangat rapi. Tersenyum kecil memang Daniel sangat menyukai kebersihan dan kerapian dalam hal apapun juga. Tetapi senyumnya menghilang karena menyadari sesuatu hal.

Tidak ada photo pernikahan mereka berdua...

Tidak ada sama sekali..

Dari luasnya ruang kerja Daniel tidak ada satupun photo pernikahan mereka dan itu membuatnya tersenyum pahit.

"Apa yang sebenarnya aku harapkan? Daniel memajang photo pernikahan mereka sedangkan di photo itu sendiri terlihat jelas raut wajah Daniel yang dingin tanpa ekspresi." guman nya miris

Tapi Elena mencoba menekan rasa kecewa dan sedihnya Elena memalingkan wajahnya dan menatap keindahan kota lewat kaca. Jalanan yang padat dengan kendaraan dan para penjalan kaki menjadi sasaran Elena untuk melihatnya sampai suara knop dan tawa dari arah sana berhasil membuat Elena membalikan badan nya.

Di sana Daniel sedang mengobrol dan tertawa bersama pria paruh baya dan seorang gadis muda mengikuti mereka dari belakang. Mereka semua masih tidak menyadari kehadiran Elena karena terlalu sibuk mengobrol sampai akhirnya pria paruh baya itu yang pertama kali melihat keberadaan nya.

The Guardian Devil (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang