masuk kuliah

1.6K 170 10
                                        

Hari pertama, bukan rasa antusias Wonwoo untuk mengajar di tahun ajaran baru, tapi antusiasnya muncul karena Mingyu sudah mendaftar dan diterima di jurusannya, bahkan ia mendapat tugas untuk mengajar semester satu tentang teori dasar. Wonwoo bahagia tentu saja.

Hari ini, awal tahun ajaran baru di mulai, ia berjalan menyusuri koridor untuk turun ke lantai pertama, masuk ke dalam kelas dan mulai menyampaikan materi yang perlu ia sampaikan. Ia menghabiskan sekitar dua jam sebelum akhirnya ia menutup perjumpaan kelas tersebut dan ia keluar dari ruangan itu.

Ia berjalan keluar gedung, menatap sekeliling dan melihat acara penerimaan mahasiswa baru. Melihat mahasiswa baru itu yang menggunakan baju putih dan celana hitam, ia berjalan mendekat ke arah kerumunan para mahasiswa baru dan beberapa panitia yang bertugas.

Beberapa panitia menyapanya, Wonwoo berdiri tak jauh dari barisan, kedua matanya mencari sosok Mingyu, ia tersenyum simpul saat menemukan Mingyu berdiri di barisan itu. Tentu saja Wonwoo harus mengeceknya, kedua orang tua Mingyu menitipkan Mingyu padanya. Entah sindrom perterpan, Wonwoo tidak tahu, sikap Mingyu masih sama seperti sejak ia pertama kali bertemu dengannya, perbedaannya adalah di fisik dan cara berpikir Mingyu yang menjadi lebih dewasa, meskipun hanya sedikit. Ia bisa melihat perubahan hal tersebut dalam diri Mingyu.

Wonwoo menghela napasnya, ia kemudian berbalik dan berjalan masuk ke arah gedung B karena ia harus mengajar lagi.

•••

Jam makan siang, Wonwoo keluar, ia menuju kantin dan melihat kantin yang begitu penuh. Ia memesan makan dan berniat untuk makan di kantor, tapi kedua matanya menemukan sosok Mingyu yang tengah makan dengan dua orang mahasiswa yang belum ia kenal. Jadi, ia membawa makanannya ke arah meja yang dipakai Mingyu, toh masih ada satu kursi yang kosong. "Boleh gabung kan?" Tanya Wonwoo.

Mingyu mendongak, kedua matanya melebar dan ia mengangguk antusias untuk menanggapi Wonwoo sembari tersenyum. Wonwoo mendudukkan dirinya di seberang Mingyu. Ia menatap kedua teman Mingyu yang menatapnya dengan heran. "Varo nggak mau ngenalin temen kamu?" Tanya Wonwoo.

"Eh iya kak, eh pak.. hehe.." Mingyu tersenyum dengan canggung. "Ini namanya Dika, kalo ini Jason." Ia menunjuk Seokmin yang duduk di sampingnya lalu menunjuk Myungho yang duduk di samping Wonwoo. Kedua temannya itu menyapa Wonwoo. "Dika, Jason, ini namanya pak Arka." Ucapnya kemudian.

"Kok bisa lo kenal sama pak Arka?" Tanya Seokmin setengah berbisik.

"Saya dulu murid SMA ayahnya Varo." Balas Wonwoo karena mendengar pertanyaan Seokmin. Mingyu hanya mengangguk untuk mengiyakan Wonwoo. Kedua teman Mingyu mengangguk paham.

Mereka kemudian berbincang sembari meneruskan acara makan siang mereka. Wonwoo mendengarkan perbicangan ketiga teman tersebut, melihat bagaimana senyum dan tawa Mingyu yang jarang ia lihat saat keduanya bersama, mengingat bahwa ia tak bisa seperti Seokmin yang bisa membuat Mingyu tertawa sampai terpingkal-pingkal.

Selesai dengan makannya, Wonwoo bangkit dari duduknya, ia mengacak rambut Mingyu. "Habisin makannya." Ucapnya dan pergi setelah diberi anggukan oleh Mingyu. Mingyu menatap punggung Wonwoo yang perlahan tak terlihat. Ia tersenyum simpul lalu kembali fokus pada makanannya dan kedua temannya.

Setelah acara makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan fakultas dan masuk ke jurusan, pada kakak tingkat mengenalkan cukup banyak hal yang ada di tingkat fakultas dan jurusan, seperti kelas, ekstrakulikuler dan organisasi lainnya.

Acara selesai pukul empat sore, Mingyu meneguk habis minum yang ia bawa, ia berjalan ke arah gerbang keluar dari fakultas tersebut. Menatap sekeliling dan kedua matanya berhenti di tempat parkir para dosen, tepatnya di mobil Wonwoo.

mingyu alvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang