marahnya varo

1.1K 94 5
                                    

Satu tahun kemudian...

Kedua langkah kaki Mingyu memasuki rumahnya dengan membawa dua kantong plastik belanjaan. Ia baru saja pulang dari pusat perbelanjaan dengan menggunakan taksi.

Ia masuk dan langsung menuju dapur, membenahi barang-barang yang ia beli, memasukkan berbagai jenis bahan makanan ke dalam kulkas dan barang lain ke tempatnya.

Mingyu lalu berjalan memasuki kamar, ia melepas jaket yang ia gunakan dan duduk di sisi ranjang. Ia tengah terdiam ketika ponselnya berdering, meraihnya dari saku celana dan melihat layar ponselnya yang menunjukkan panggilan dari suaminya.

Mingyu mengangkat, ia sedikit tersenyum tipis. "Mas Arka.." Lirihnya dengan senang.

Dari seberang sana, terdengar kekehan kecil Wonwoo. "Seneng banget ya adek kalo mas telfon." Balas Wonwoo. Mingyu tertawa canggung. "Mas hari ini ada bimbingan malem dek, mungkin sampe rumah sekitar jam tujuh, nggak papa kan?"

"Bimbingannya di kampus mas?" Tanya Mingyu.

"Iya.."

"Iya mas, nggak papa, nanti adek masaknya kalo mas udah mau pulang aja. Tapi kalo udah selesai langsung pulang ya.." Balas Mingyu dengan nada sedikit memohon.

"Iya sayang.. Nanti mas langsung pulang. Adek lagi ngapain sekarang?"

"Baru pulang, habis belanja."

"Sendiri ya, kan mas udah bilang perginya hari sabtu atau minggu aja, biar mas bisa nganterin."

"Nggak papa mas.. Kan adek sekarang udah bisa sendiri." Ia mengulum bibirnya sembari menatap jemarinya.

"Iya.. Mas bangga sama kamu dek.. Ya udah, mas mau ngajar dulu ya."

"Iya mas.."

"Love you dek.."

"Love you too.." Mingyu mematikan panggilan tersebut, ia menatap layar ponselnya sembari tersenyum.

Ia lalu bangkit dan mengganti pakaiannya menjadi pakaian harian, lalu keluar dan berjalan ke arah halaman samping rumah tersebut. Mingyu akan bercocok tanam.

•••

Sekitar jam enam sore, Mingyu sudah membersihkan diri, kini dirinya berada di dapur dan sedang mempersiapkan makan malam untuknya dan suaminya. Ia masak beberapa jenis lauk dengan bahan yang ia beli tadi siang.

Mingyu juga tak lupa untuk membuat nasi, ia selesai sekitar jam tujuh lebih dengan tiga lauk makanan yang ia hidangkan di atas meja makan. Mingyu berjalan ke arah ruang tamu dan duduk di sofa, ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7.15 malam.

Mingyu lalu menyalakan televisi, ia duduk di sana untuk menunggu Wonwoo pulang. Seperempat jam berlalu, kepalanya menoleh ke arah pintu utama, Wonwoo belum pulang.

Ia kemudian kembali fokus pada layar televisi, waktu berlalu lagi, jam sudah menunjukkan pukul delapan malam dan Wonwoo belum pulang juga. Rasa khawatir muncul begitu saja darinya.

Televisi ia matikan dan ia bangkit dari duduknya, berjalan ke arah pintu dan membukanya, belum ada tanda-tanda Wonwoo akan pulang. Mingyu kembali masuk setelah menutup pintu.

Ia berjalan ke arah ruang makan yang bersebelahan dengan dapur, melihat lauk yang ia buat sudah dingin. Mingyu mengerucutkan bibirnya, secara bersamaan ia mendengar suara mobil Wonwoo.

Ia bergegas ke arah pintu dan membukanya, melihat Wonwoo yang keluar dari mobil. "Mas Arka.." Lirihnya, kedua matanya tertuju pada seorang perempuan yang keluar dari mobil Wonwoo.

mingyu alvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang