adopsi anak

890 82 1
                                    

Seperti biasanya, Wonwoo kini sedang mengajar mahasiswa di kelas. Ponselnya terus berdering dan ia sudah berkali-kali juga mematikan panggilan dari nomor tak dikenal tersebut.

Setelah selesai, ia tak langsung keluar dari kelas tersebut, duduk di kursinya sembari mengecek ponselnya yang mendapat cukup banyak panggilan. Ia juga membuka pesan dari nomor tersebut.

081xxxxxxxxx

Pak Arka, lagi ngajar ya? Kangen nih pak.

Ia mengernyit bingung, tidak tahu siapa yang mengirim pesan tersebut. Wonwoo kemudian menghapus riwayat panggilan dan pesan itu, juga memblokir nomor tersebut.

Ia bangkit dari duduknya, berbenah dan berjalan keluar dari kelas tersebut. Ia menuruni tangga dan menuju ruang jurusan. Membenahi barangnya untuk bersiap pulang.

"Udah selesai ngajar pak?"

Wonwoo mendongak saat mendengar suara Seungcheol, ia sedikit menampilkannya. "Iya, baru aja." Balasnya.

Seungcheol lalu mendudukkan dirinya di kursinya, ia menatap Wonwoo. "Gimana kabar Varo?" Tanyanya.

Wonwoo menoleh dan menatapnya sedikit bingung. "Baik kok, emang kenapa pak?" Tanyanya.

"Enggak, cuma nanya aja pak Arka. Posesif banget, kan dulu juga mahasiswa saya." Balas Seungcheol.

Wonwoo menampilkan senyum canggungnya dan mengangguk kecil. "Ehm, gimana kabar istri sana anak pak Reza?" Tanyanya.

"Baik, tapi masih ragu buat ninggalin istri sendirian di rumah, harus jagain Dino sendiri juga." Balas Seungcheol.

Wonwoo mengangguk paham. "Gimana lagi pak, kerja." Ia tersenyum dan Seungcheol mengangguk untuk menanggapi. "Kalo gitu, duluan ya pak." Ucapnya.

Setelah mendapat jawaban dari Seungcheol, Wonwoo berjalan keluar dari ruang jurusan sekaligus gedung utama fakultas. Ia berjalan ke arah parkir khusus dosen dan masuk ke mobilnya, mengendarainya menuju rumah.

Sekitar dua puluh menit lamanya ia sampai, Wonwoo memarkirkan mobilnya di garasi dan ia memasuki rumah. "Dek.. Mas pulang.." Serunya.

Tapi tak ada sautan dari Mingyu, setelah menutup pintu, ia berjalan ke arah kamar. Membukanya dan mendapati Mingyu yang berbaring membelakanginya. "Dek.." Panggilnya.

Tapi Mingyu masih terdiam, ia mendekat dan duduk di sisi ranjang. "Dek, udah maghrib, bangun. Pamali loh.." Ucapnya sembari mengusap lengan Mingyu.

Mingyu menggeliat kecil, ia menoleh dan sedikit bangkit. "Mas Arka udah pulang?" Lirihnya, ia duduk dengan tangan kirinya yang mengucek kedua matanya.

Wonwoo mengernyit. "Kok kamu pucet sih, kenapa?" Wonwoo mengusap wajahnya yang sedikit panas. "Kamu deman dek?" Tanyanya dengan khawatir.

Mingyu mengerjap kecil. "Tapi adek makan stroberi.." Lirihnya dengan mengerucutkan bibirnya.

"Astaga.. Udah minum obat?" Tanya Wonwoo dan Mingyu mengangguk kecil untuk menanggapi. "Kok bisa sih?"

"Tadi ada tetangga yang baru pindah itu ngasih roti mas, adek nggak tahu itu bikinnya dari tepung yang ada bubuk stoberinya, terus adek makan."

mingyu alvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang