hari bahagia varo

950 85 9
                                    

Skripsi Mingyu sudah selesai, sidang juga sudah dilakukan, kini ia berdiri di luar ruangan untuk menunggu bagaimana hasil sidang yang ia lakukan selama dua jam, menunggu dosen penguji yang sedang berdiskusi.

Rasanya benar-benar gugup, Mingyu tidak tahu jika rasanya akan seperti itu. Tapi menurutnya, ia akan lulus dengan nilai yang baik, berkat bantuan suaminya, keberjalanan tugas akhirnya benar-benar mulus.

Setelah menunggu selama beberapa saat, ia disuruh masuk oleh salah satu dosen penguji, dan mereka memberitahu Mingyu bahwa Mingyu lulus, hanya seperti itu, tapi rasanya begitu membahagiakan.

Setelah dosen penguji yang lainnya keluar, Wonwoo menghampiri Mingyu yang sedang berbenah, ia menepuk pundak suaminya dengan lembut dan membuat Mingyu menoleh. "Mau minta apa nih buat hadiah kelulusan..?" Tanya Wonwoo dengan nada sedikit menggoda.

Mingyu memanyunkan bibirnya, ia mendekat ke arah Wonwoo dan memeluknya erat. "Mas Arka..." Dan tangisan pecah begitu saja.

Namun malah suaminya itu terkekeh saat mendengar tangisan Mingyu, ia melepas pelukan tersebut dan menangkup wajahnya. Menghapus air matanya dan mengecup keningnya dengan lembut. "Selamat ya dek.. Udah punya gelar di belakang nama kamu." Ucap Wonwoo.

Mingyu mengangguk antusias, ia tersenyum meskipun air mata masih mengalir dari kedua matanya. "Gelar yang sama kaya mas Arka.." Ucapnya.

"Tapi gelar kamu satu doang, kalo mas Arka kan dua.." Ledek Wonwoo dan ia langsung mendapat pukulan dari suaminya.

"Nggak papa, yang penting ada yang sama." Balas Mingyu dengan kesal.

Wonwoo tersenyum melihat bagaimana tingkah suaminya yang selalu menggemaskan itu, ia kemudian mengajak Mingyu keluar. "Mas anterin pulang ya." Ucapnya.

"Mas emang nggak ngajar?" Tanya Mingyu.

"Masih nanti jam dua, nanti mas bisa berangkat lagi." Balas Wonwoo dan Mingyu mengangguk. Keduanya keluar dari gedung utama tersebut, berjalan ke arah tempat parkir. "Dek, kamu nggak ngabarin temen-temen kamu kalo hari ini sidang?" Tanya Wonwoo. Mingyu menggeleng kemudian memasuki mobil dan Wonwoo mengikuti. "Kenapa?"

"Nggak papa mas.. Mereka juga lagi sibuk sama skripsi mereka.. Biarin, paling nanti pada ngucapin di grup."

"Paling enggak kan kalian bisa ngambil foto."

"Nanti aja pas wisuda." Mingyu tersenyum dan menampilkan gigi taringnya. "Kalo sidang ini, foto sama mas Arka aja ntar di rumah."

"Iya deh iya.." Wonwoo melajukan mobilnya menuju arah rumah. Selama perjalanan, keduanya berbincang mengenai bagaimana gugupnya Mingyu selama sidang tadi. Tapi Mingyu tentu bisa melewatinya, bantuan sang suami, yang sudah memberitahunya mengenai beberapa hal yang sering ditanyakan saat sidang berlangsung.

Setelah keduanya sampai, Mingyu turun terlebih dahulu, ia menatap ke arah dua mobil yang terparkir di depan rumah tersebut. Lalu ia bergegas masuk dan mendapati kedua orang tuanya juga mertuanya yang ada di sana.

Mingyu membulatkan kedua matanya. "Kok kalian ada di sini?" Tanya Mingyu.

Ibunya tersenyum dan berjalan mendekat. "Buat ngasih selamat ke anak mama yang lulus sidang.." Ia memeluk Mingyu sebentar dan mengusap wajah Mingyu.

Lalu ibu mertuanya berjalan mendekat dan memeluk Mingyu sebentar dan melepasnya. "Selamat ya sayang, kamu udah lulus." Ucapnya.

Mingyu tersenyum dan mengangguk. "Iya bu.." Ucapnya.

Lalu Wonwoo berjalan memasuki rumah tersebut, Mingyu menoleh dan melihat Wonwoo yang membawa sebuket bunga di tangannya. Wonwoo memberikannya. "Ini mas dapet dari mana? Tadi Gyu nggak liat ada di mobil."

mingyu alvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang