gemes

1.1K 93 3
                                    

Satu minggu ini, Mingyu terus mengikuti Wonwoo pergi ke kampus, ia menghabiskan waktunya di perpus sembari mengerjakan skripsinya, sesekali Wonwoo menghampirinya dan mengajaknya untuk makan di kantin. Selama seminggu itu juga, tak ada lagi ancaman yang keduanya terima, tak ada paket yang datang atau hal-hal aneh terjadi.

Wonwoo pikir, orang yang melakukannya hanya iseng belaka, tapi tetap saja ia merasa khawatir jika ia membiarkan Mingyu sendirian. Alhasil, ia berangkat dan pulang dari kampus bersama dengan Mingyu. Kali ini, keduanya sedang berada di perjalanan pulang, Mingyu menatap keluar jendela memperhatikan keadaan jalanan. "Mas Arka.." Panggilnya sembari menoleh.

"Iya sayang?" Wonwoo sedikit menoleh untuk menatap suaminya.

"Mau makan di luar." Ucap Mingyu.

"Mau makan apa hm?"

Mingyu terdiam sebentar untuk memikirkan jawaban yang akan ia beri untuk Wonwoo. "Kalo sushi gimana? Udah lama juga nggak makan sushi." Balas Mingyu.

"Boleh, kita cari restoran jepang terdekat ya." Ucap Wonwoo dan Mingyu mengangguk untuk menanggapi. Wonwoo melajukan mobilnya sembari mencari restoran Jepang, hingga akhirnya ia menghentikan mobilnya di tempat parkir restoran Jepang tersebut dan keduanya keluar.

Mereka berjalan memasuki restoran tersebut, mendudukkan diri di salah satu meja di restoran itu. Seorang pelayan datang dan memberikan buku menu, keduanya langsung memesan hidangan yang mereka inginkan. Wonwoo menatap Mingyu yang sedang fokus pada ponselnya. "Kenapa sayang?" Tanyanya.

Mingyu mendongak dan menatap Wonwoo yang duduk di seberangnya. "Mama bilang, nanti malem mau dateng ke rumah sama papa." Ucapnya dan diberi anggukan oleh Wonwoo. "Mas.. Cerita nggak ya soal paket itu sama mama?" Tanya Mingyu.

Wonwoo menatap lekat suaminya. "Enaknya kamu aja gimana sayang, kalo adek mau cerita, nggak papa." Balas Wonwoo.

"Tapi adek nggak mau juga bikin mama sama papa khawatir." Mingyu sedikit memanyunkan bibirnya.

"Ya udah, berarti nggak usah cerita kan?" Ucap Wonwoo dan Mingyu mengangguk untuk menanggapi. Tangan Wonwoo bergerak meraih tangan Mingyu yang ada di atas meja, ia menggenggamnya erat. "Jangan dipikirin lagi ya, nggak baik buat kamu. Dan kalo semisal ada paket yang nggak jelas dateng ke rumah, jangan buka, biar mas aja yang buka." Ucapnya.

Mingyu mengangguk sembari menampilkan senyumnya. Tak lama dari itu, pesanan mereka datang, mereka mulai memakan berbagai hidangan sushi tersebut. Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam, keduanya baru keluar dari restoran Jepang itu. Wonwoo melajukan mobilnya untuk kembali ke rumah.

Sampai di rumah, Wonwoo langsung beranjak untuk membersihkan diri, sementara Mingyu menyiapkan baju ganti untuk suaminya. Setelah itu, ia yang membersihkan diri. Kedua orang tua Mingyu datang saat Mingyu sedang mandi, Wonwoo mempersilakan keduanya untuk masuk, ia membuatkan minum untuk mertuanya.

"Mingyu nggak ngerepotin kamu kan nak Arka?" Tanya nyonya Mahendra.

Wonwoo tersenyum. "Enggak ma, aku malah yang ngerepotin Mingyu." Balasnya sembari tersenyum.

"Rencana, malam ini kami mau nginep di sini, bolehkan?" Tanya nyonya Mahendra lagi.

"Masa nggak boleh sih ma, nanti mama sama papa bisa tidur di ruang tamu." Jawab Wonwoo.

Terdengar pintu kamar yang terbuka, Mingyu keluar dan langsung bertemu tatap dengan kedua orang tuanya, ia berjalan mendekat sembari tersenyum. "Mama sama papa udah lama?" Tanyanya, ia mendudukkan diri di samping Wonwoo.

"Belum nak." Jawab ayahnya. "Gimana kabarnya?"

"Baik kok pa.. Cuma lagi ribet aja sama urusan skripsi." Balas Mingyu sembari tersenyum.

mingyu alvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang