Sudah seperempat jam lamanya Wonwoo duduk di kafe tersebut, tapi tak ada orang yang datang menghampirinya. Ia menghela napasnya panjang, memutuskan untuk bangkit dan keluar dari kafe tersebut.
Ia masuk ke mobilnya dan mengendarainya untuk kembali ke rumah. Menghabiskan selama lima belas menit sampai akhirnya ia sampai. Wonwoo berjalan memasuki rumah. "Dek.." Panggilnya.
Tapi tak ada sautan, ia melihat novel Mingyu yang terbuka di atas meja ruang tamu. Wonwoo bergegas masuk. "Dek Mingyu.." Panggilnya lagi, mencari ke arah dapur tak ada. Ia masuk ke kamar, Mingyu tak ada, ia juga mengecek kamar mandi. Nihil.
Wonwoo kemudian meraih ponselnya dan menghubungi nomor Mingyu, tapi malah ponselnya berdering di atas nakas samping tempat tidur. Ia mengerjap bingung. Sadar bahwa itu adalah jebakan. Yang di incar bukan dirinya, melainkan Mingyu.
Ia kemudian keluar dari rumah tersebut, berjalan ke arah rumah tetangganya, bertanya mengenai Mingyu. Tak ada yang tahu, sudah lima rumah yang ia datangi. Mungkin karena sudah malam.
Wonwoo menelan ludahnya kasar, kini ia berdiri di depan rumahnya, ia bingung harus bagaimana. Sampai akhirnya, ia berlari menuju tempat satpam komplek berjaga dan Wonwoo menanyakan mengenai Mingyu.
"Sebentar pak Arka, saya buka CCTV dulu, soalnya tadi banyak mobil keluar masuk juga." Ucap pak satpam dan Wonwoo mengangguk.
Satpam tersebut kemudian mengecek CCTV di sekitaran komplek tersebut pada sekitar jam delapan. Wonwoo juga ikut mengeceknya. "Oh, ini pak.." Satpam tersebut menunjuk sebuah mobil di video yang di hentikan itu. "Mobil ini kayaknya bukan punya warga komplek sini." Ucapnya.
"Bisa nggak pak cari video CCTV pas mobil itu keluar dari komplek." Ucap Wonwoo dan satpam itu mengiyakan. Ia kemudian mengeceknya.
Wonwoo menyipitkan kedua matanya saat layar komputer itu menampilkan mobil yang sama. "Menurut bapak, dia perginya bawa suami saya nggak ya pak?" Tanya Wonwoo.
"Nggak tahu juga pak Arka.. Soalnya nggak keliatan jelas." Balas Satpam tersebut.
Wonwoo mengangguk, ia kemudian mencatat nomor plat yang ada di mobil tersebut. "Ya udah pak, saya mau cari Varo dulu." Ucap Wonwoo dan satpam itu mengangguk. "Makasih banyak pak." Wonwoo pamit, ia bergegas kembali ke rumah.
Ia menghela napasnya panjang, kemudian membuka pintu mobilnya dan mengambil paket yang ia terima sore tadi. Ia mengambil foto tersebut, hingga akhirnya tersadar, bahwa mungkin itu petunjuk, yang diincar Mingyu, bukan dirinya, jadi foto SMA itu tertuju pada Mingyu seharusnya.
Wonwoo bergegas masuk ke rumah, ia mengambil ponsel Mingyu dan mengecek nomornya, melihat siapa di kontak tersebut yang merupakan teman SMA Mingyu. Hingga ia menemukan kontak Myungho. Wonwoo menghubunginya.
"Varo? Tumben telfon, kenapa?" Tanya Myungho setelah menerima panggilan tersebut.
"Jason, ini saya, pak Arka."
"Oh, pak Arka, kenapa pak?"
"Kamu di mana sekarang?"
"Di rumah pak."
"Kirim alamat kamu ya, saya ke sana sekarang." Wonwoo mematikan panggilan tersebut, ia bergegas keluar membawa ponsel Mingyu, mengendarai mobilnya menuju rumah Myungho yang sudah dikirimkan alamatnya.
Sesampainya di sana, ia mendekat, mengetuk pintu dan tak lama, Myungho membukanya dan mempersilakan Wonwoo untuk masuk. "Ada apa pak?"
"Kamu tahu nggak, dulu waktu Varo SMA, dia ada musuh atau apa gitu.." Ucap Wonwoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
mingyu alvaro
Hayran KurguWONMIN • COMPLETED - book version of 'capek kuliah, nikah aja' at Mingyu x Wonwoo "Capek kuliah, nikah aja." - Varo "Kalo nikah sama saya mau?" - Arka • Mingyu Alvaro Mahendra • Dylan Wonwoo Arkana start : december 2021 finish : february 2022 BL 182...