siap nggak siap

1.3K 117 3
                                    

Sudah seperempat jam Mingyu duduk di depan rumah Wonwoo, ia terdiam di sana sembari menatap kedua kakinya yang ia gerakkan. Ia memang tak memberitahukan Wonwoo jika ia menunggu Wonwoo di rumah. Ia meraih ponselnya, jam sudah menunjukkan pukul empat sore, seharusnya Wonwoo sudah pulang sesuai jadwal hari ini.

Kedua telinganya mendengar suara mobil tak lama dari itu, ia langsung mendongak dan melihat mobil Wonwoo yang memasuki area rumah. Mingyu langsung bangkit dari duduknya, memperhatikan Wonwoo yang keluar dari mobil dan menatapnya dengan heran. Ia menampilkan senyumnya hingga Wonwoo berdiri dihadapannya. "Kamu ngapain di sini Varo?" Tanya Wonwoo bingung.

Mingyu membungkuk untuk mengambil dua wadah yang ia bawa dari rumahnya. "Nungguin pak Arka, kan hari ini pak Arka ulang tahun." Jawab Mingyu tanpa menghilangkan senyumnya.

"Harusnya kamu bilang, jadi nggak perlu nunggu lama di sini." Wonwoo membuka pintu rumahnya dan ia mengajak Mingyu untuk memasuki rumah tersebut.

Mingyu menatap punggung Wonwoo lalu mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu rumah tersebut. "Takut ganggu pak Arka." Balasnya sembari menatap Wonwoo yang berdiri di sampingnya.

Wonwoo menghela napasnya, ia mendudukkan diri di samping Mingyu dan mengusap rambutnya dengan lembut. "Kamu nggak ganggu buat saya, jadi kalo ada apa-apa kabarin aja." Balas Wonwoo, ia menatap Mingyu dengan sendu.

Sementara Mingyu hanya tersenyum canggung, ia kemudian meraih satu wadah yang ia letakkan tadi di atas meja dan membukanya. Wonwoo menatap beberapa buah donat yang ada di dalamnya, ia lalu mendongak dan menatap Mingyu. "Selamat ulang tahun pak Arka.." Ucap Mingyu sembari menyodorkan wadah yang berisi donat tersebut.

Wonwoo tersenyum begitu senang dan menerima wadah tersebut, ini pertama kalinya Mingyu melakukan hal seperti itu saat ulang tahunnya, biasanya Mingyu hanya sekedar memberikan ucapan dan kali ini, ia benar-benar senang. "Makasih banyak Varo, nggak nyangka kamu bakal kaya gini." Balas Wonwoo.

Mingyu tersenyum, ia mengambil satu wadah yang lebih kecil dan memberikannya ke Wonwoo. "Ini hadiah buat pak Arka.." Ucapnya.

Wonwoo menerimanya setelah meletakkan donat tersebut di atas meja, ia membukanya dan didalamnya terdapat kotak berwarna biru, Wonwoo lalu membukanya dan melihat sebuah jam berwarna hitam, begitu sederhana tapi terlihat begitu elegan. Ia mengambil jam tersebut dan mengamatinya. Lalu menatap Mingyu dengan lekat. "Makasih banyak.." Ucapnya.

"Pak Arka suka?" Tanya Mingyu.

Wonwoo mengangguk dengan antusias. "Suka banget.." Jawabnya, ia lalu meraih tubuh Mingyu dan memeluknya dengan erat dan Mingyu membalas pelukannya. Setelah beberapa saat, pelukan tersebut terlepas. Wonwoo kemudian mencoba jam tersebut di tangan kanannya. "Pas banget Varo.." Ucapnya dengan senang.

Mingyu mengangguk sembari menatap jam yang melingkar di tangan Wonwoo, begitu bersyukur jika Wonwoo menyukainya. "Oh iya.." Mingyu mengambil satu donat tersebut. "Gyu bikin donat ini sama mama, kata mama biar spesial daripada beli. Cobain pak.." Tangannya mendekat ke arah mulut Wonwoo dengan donat.

Wonwoo mengerjap lalu membuka mulutnya dan menerima suapan donat dari Mingyu, ia mengunyahnya dan merasakannya. "Enak.." Ucapnya pada Mingyu yang tersenyum. "Beneran.." Wonwoo kemudian menelannya dan meraih tangan Mingyu lalu menggigit donatnya lagi, ia memakannya hingga habis.

Mingyu begitu senang ketika melihat Wonwoo yang begitu lahap memakan donat yang ia buat bersama ibunya, ia tersenyum simpul, hatinya benar-benar merasa bahagia melihat Wonwoo yang seperti itu.

Wonwoo menatapnya dengan lekat. "Makasih ya Varo, buat ini semua.. Hadiah terbaik buat saya." Balas Wonwoo sembari mengusap rambut Mingyu yang mengangguk untuk menanggapi. Mingyu lalu menunduk dan mendekat, ia menyandarkan kepalanya di bahu Wonwoo, awalnya Wonwoo sedikit terkejut, tapi ia langsung tersenyum, tangan kanannya melingkar di pinggang Mingyu dan tangan kirinya mengusap tangan kiri Mingyu.

mingyu alvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang