05. Keberangkatan

2.5K 297 7
                                    

"Sebegitu sakit kah cinta dalam diam? Berjuang sendiri dan akhirnya mengikhlaskan?"
- Altezza Rafeyfa


Hai prenn.....
Ketemu lagi nih......
❤️

.
.
.
.
.
.
Buat akun Instagram buat Altezza?
Gmna pendapat kalian?

.
.
.
.
.

Hari ini Altezza sedang bersiap-siap untuk nanti sore keberangkatannya ke pesantren. Sebelum berangkat ia ingin menghabiskan dulu waktu bersama teman-temannya.

"Al, katanya mau kerumah Galen dulu bentar? Kok belum jalan?" tanya Nita kepada putranya.

"Ini belum selesai Mah, bentar lagi," jawabnya sambil menata barang-barang didalam koper miliknya.

Nita berjalan mendekati putranya. "Sini biar Mama aja yang ngelanjutin, kamu pergi aja sana, tapi jangan pulang sore-sore banget. Inget nanti sore berangkatnya, jangan kabur."

"Nggeh, siap Mamaku tersayang, paling cantik," jawab Altezza  memeluk Mamanya itu.

"Yaudah kalo gitu Al keluar dulu ya Mah," pamitnya, dengan mengecup pipi Mamanya, dan kemudian berlalu, mengambil jangket dan memakainya, tetapi berhenti karena ucapan Mamanya.

"Ehh Al, nanti kalo pulang mampir dulu ke minimarket ya, beli peralatan mandi, ini kok belum ada?" tanya Nita menatap Altezza.

"Iya Mah, Al lupa, hehe..." jawabannya cengengesan. Ia berjalan ke arah nakas yang berada disamping ranjangnya, mengambil kunci sepeda dan dompet, "Mah, aku keluar dulu, nanti beli juga deh."

Tak lama setelah itu, Altezza sudah sampai dirumah Galen. "Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

"Lah gue kira loh udah berangkat Al," ucap Galen. Mereka semua berkumpul dirumah Galen.

"Ntar sore," jawabnya, kemudian duduk di sofa.

"Ciee yang mau jadi abang santri.... Bang santri Altezza, widih... Keren," goda Febian.

"Al, kami semua sama dia gimana?" Elvan menanyakan beberapa pertanyaan yang ia simpan dan ia pikirkan akhir-akhir ini.

"Kemungkinan dia gak akan berulah lagi, kan juga ada kalian, kalian juga pasti gak akan diem aja," jawab Altezza, dia sudah mempertimbangkan semuanya.

"Terus si Elya gimana Al? Mau move-on?" tanya Febian tiba-tiba dan dihadiahi tatapan tajam dari teman-temannya, dari tatapan itu seolah berkata, "Ngapain Lo ngebahas itu sih goblok!!!!"

Febian yang ditatap tajam kemudian tersadar akan pertanyaannya yang, dia pun menunjukkan dua jari dan menggelengkan kepalanya, seolah berkata pertanyaan itu tidak sengaja terucap. "Sorry Al, bukan gue mau ngungkit-ngungkit tapi gu-"

"Sans aja, gue mau memperbaiki diri dulu. Gue juga gak mau ngikat dia dengan cara gak bener." Altezza memotong pembicaraan Febian, ia tau Febian hanya refleks menanyakan hal itu.

"Lo udah berani mencintai, berarti Lo juga harus berani nanggung resikonya, mencintai tuh harus tangguh, gak bisa setengah-setengah." lanjutnya.

"Lo bilang tadi, Lo mau nemuin dia ralat ngeliat dia?" tanya Elvan

Altezza mengangguk. "Iya nanti mungkin."

"Berapa lama Lo disana Al? Lo bakalan balik kan?" tanya Gabino yang disetujui yang lain juga.

CERITA ALTEZZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang