_ALFAREZI KAVINDRA 📍 42_

3.1K 275 157
                                    

*****

🌼

ALFAREZI KAVINDRA

🌼

Gimana nih kabar kalian?
Semoga baik-baik saja:)

🌼

Kembali lagi sama fii ehehe
Penasaran kan lanjutan dari part sebelumnya?
Kuy lah lanjut biar gak penasaran ehehe
Etsss...
Jangan lupa tinggalin jejak dulu ya
Terima kasih

🌼

*****

HAPPY READING ‼️

🌼🌼🌼

"Tidak ada yang bisa menyalahkan tentang takdir. Ia hadir tanpa di rencanakan karena itu sudah tertera dalam skenario yang Tuhan tulis."

🌼🌼🌼

Seakan dunia runtuh begitu saja. Air mata mengalir dengan deras, ia menggeleng tak percaya. Ia berharap ini hanya sebuah mimpi.

"ABANG!" teriak Alfa menghampiri Dehaan yang terkapar di tengah jalan dengan kondisi yang memprihatinkan.

Tubuhnya bergetar mengangkat kepala Dehaan untuk di pangkunya. Banyak darah yang keluar dari tubuh Dehaan, dari mulut, hidung dan luka yang ada di tubuhnya akibat tertabrak mobil truk hingga terpental beberapa meter.

"Bang maafin Alfa. Harusnya Alfa yang ada di posisi Aban, bukan Abang." ucap Alfa menangis.

Menatap Dehaan dengan sendu, hatinya sangat sakit. Pria yang ia sayangi harus merasakan sakit yang seharusnya dirinya lah yang merasakan. Dunia tidak adil, ia sangat benci dengan kehidupan ini.

"B-bukan salah k-kamu Alfa, i-ini udah takdir." ucap Dehaan terbata-bata. Air matanya meluruh menatap Alfa yang menangis dan merasa terpukul akan kejadian ini.

"Nggak!"

"Ini salah Alfa bang, Abang jangan tinggalin Alfa. Abang pasti sembuh, bang Dehaan pasti kuat."

"WOY KALIAN JANGAN CUMAN LIATIN ANJING, PANGGIL AMBULAN!" teriak Alfa dengan mata memerah.

Segera mungkin Kenzo menelvon ambulan agar segera datang.

Baju miliknya di penuhi darah Dehaan yang terus keluar dari tubuh abangnya. Namun ia abaikan, pikirannya hanya satu Abangnya.

"Abang, Alfa mohon bertahanlah demi Alfa hiks... " ucap Alfa tak kuat menahan tangis hingga terisak.

"M-maafin Abang, A-bang udah jahat s-sama kamu. Abang u-udah siksa k-kamu, b-bentak kamu." ucap Dehaan memegang pipi Alfa dengan sekuat tenaga.

"Nggak bang nggak, Abang gak perlu minta maaf hikss.. Abang gak salah. Hikss.. Alfa udah maafin dari dulu . Abang bertahan." Alfa menggeleng tak tahan.

"LAMA BANGET SIH! MANA AMBULANNYA.! ABANG GUE BUTUH PERTOLONGAN BEGO!" teriak Alfa frustasi.

"Kak Alfa, kak Alfa sabar. Ambulannya masih arah kesini." ucap Aleen berjongkok di samping Alfa di ikuti oleh sahabat mereka.

ALFAREZI KAVINDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang