_ALFAREZI KAVINDRA📍05_

6.3K 546 107
                                    

*****

🌼

ALFAREZI KAVINDRA

🌼

Apa kabar teman teman fii?
Ah iya, jangan sampe bosen deh ngikutin cerita Alfa
Sebenarnya fii juga agak sulit nerapin kalimatnya
Sadar akan ga pandai bahasa Indonesia  karena bisanya Jawa wkwkwkk
Ga papa deh lanjut aja ya

🌼

Kuy lah langsung aja baca!

🌼

*****

HAPPY READING ‼️

🌼🌼🌼

Alfa bangun pagi-pagi sekali karena ia merasa pusing dan lemas. Berjalan menuju dapur. Mengambil segelas air putih langsung ia teguk hingga tandas.

Saat kembali ke kamarnya. Ia mengeluarkan darah lagi lewat hidungnya.

"Arghhh..."

"Alfa gak kuat gini terus.."ucapnya sembari membersihkan darah dari hidungnya dengan tisu.

"Jemput Alfa bunda, Alfa cape."lanjutnya lirih.

Sudah sangat lama ia mengidap penyakit ini. Namun tak ada satupun yang tau. Bahkan papa dan Abangnya sekalipun.

Menatap jam dinding. Ia bergegas menuju kamar mandi karena jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima menit.

Setelah selesai dengan perlengkapan sekolah. Alfa langsung bergegas berangkat. Sudah dipastikan ia terlambat. Dan benar saja, gerbang sekolah sudah tertutup mungkin sekitar lima menit yang lalu.

"Maaf den, bapak gak bisa bukain."ucap satpam ketika ditatap Alfa.

Memang pemilik yayasan ini milik papanya tapi karena ia tak dianggap oleh papanya jadi ia tetap dihukum. Bahkan tidak semua tau soal Alfa sang pemilik yayasan. Mereka hanya tau anak pertama dari pemilik sekolah ini. Yaitu abangnya, Dehaan.

Alfa menghembus 'kan nafas. Tak jauh darinya  Pak Aji datang selaku guru BK.

"Kamu terlambat lagi? Alasan? Sama pasti telat bangun. Sekarang kamu lari lapangan sepuluh kali, setelah itu masuk kelas jangan bolos."printah pak Aji.

"Hmm,"Alfa hanya berdehem lalu melaksanakan hukumannya.

Keringat bercucuran membasahi wajahnya. Sesekali ia menyibakkan rambutnya kebelakang. Membuat para ciwi ciwi SMA Nusa Bangsa yang melihat berteriak histeris.

"Gilaaa, kak Alfa cakep bener."

"Aduh, pas nyibakin rambut kaya oppa gue di Korea,"

"Suami gue ya Allah,"

"Mau banget di jadiin pacar sama Alfa,"

"Keringetan aja cakep beuuhh,"

Masih banyak lagi teriakan teriakan yang terlontar. Baik adik kelas maupun sepantaran. Itu semua hanya ia abaikan, anggap angin lewat.

ALFAREZI KAVINDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang