*****
🌼
ALFAREZI KAVINDRA
🌼
hayyyyy maaf banget lama up nya ya, sibuk soalnya
Makasih udah mampir
Jangan lupa tinggalin jejak🌼
Kritik dan benahi ya prend kalo penulisan fii ada yang salah
Tencuu❤️🌼
*****
HAPPY READING ‼️
🌼🌼🌼
"Tak semua perasaan harus pasrah akan keadaan, sebab sesekali kita harus egois juga."
-Kenzo Aditama-
🌼🌼🌼
Amanda duduk di bangku taman belakang sekolah. Sepi, itu yang tergambar suasana saat ini. Tanpa aba-aba tetesan air mata turun ddengan sendirinya. Hatinya tidak karuan, bahkan ia tak faham pada dirinya sendiri.
"Gue kenapa sih?" tanyanya pada diri sendiri.
"Harusnya gue seneng kalo mereka saling suka, gak mungkin juga gue buat persahabatan ini hancur hanya karena cowo." Lanjutnya.
Semua memang berhak memilih, tapi tidak untuk memiliki. Seperti Amanda saat ini, ia memilih Kenzo untuk hatinya tapi nyatanya yang ia lihat tak mungkin untuk dimiliki.
Tak mungkin juga ia merusak persahabatan hanya karena hal konyol baginya ini. Tapi tentang rasa? Semua memang benar-benar nyata. Ia tak ingin egois, ia juga harus memikirkan perasaan orang lain bukan hanya dirinya saja.
"Perasaan gue yang salah bukan mereka, gue gak boleh egois. Apapun yang membuat mereka bahagia gue juga ikut bahagia. Soal rasa ini? Ah mungkin hanya kebetulan saja." monolognya terkekeh.
"Perasaan Lo gak salah, bukan hanya kebetulan juga. Sesekali Lo juga harus egois," ucap Kenzo yang tiba-tiba datang dan duduk di samping Amanda.
Terkejut, tentu saja ia terkejut akan kehadiran Kenzo yang tiba-tiba. Apa dia mendengar semua yang ia katakan? Bahaya jika dia mendengar semua celotehnya.
"D-dari tadi k-kak?" tanya Amanda gugup.
"Baru datang kok," jawab Kenzo enteng.
"Terus kak Kenzo denger yang gue ucapin?"
"Denger tapi cuman dikit," Manda mengangguk-angguk.
Hening menerpa diantara keduanya. Sibuk dengan pikirannya masing-masing. Karena tak nyaman dengan situasi ini, Kenzo berdehem.
"Hmmm."
Amanda memandang Kenzo dengan sendu, entah rasa dari mana bisa datang begitu saja di dirinya.
"Gue tau Lo suka sama gue, tenang gue hargain perasaan Lo." ucap Kenzo menatap Amanda balik.
"Kok Lo PD banget sih kak," elak Amanda. Tak mungkin ia berkata jujur.
"Jangan ngelak, gue tau itu." tindas Kenzo. Yang sudah sejak kapan kedua tangannya berada dikedua pundak Amanda.
Hal itu membuat Amanda menunduk. Ia malu sangat malu karena Kenzo tahu akan perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI KAVINDRA (END)
Novela JuvenilAlfarezi Kavindra, cowo dingin dan cuek yang selalu tertekan dalam kehidupannya. 17 tahun ia hidup penuh dengan duka dan luka, kebahagiaan tak pernah menghampiri dalam dirinya. Bahkan ia berfikir dunia sangat kejam dan tidak adil. Penyakit yang tum...