*****
🌼
ALFAREZI KAVINDRA
🌼
Makasih udah ngikutin Alfa sampai sejauh ini
Gak bakal sampe sini tanpa kalian, luv² deh❤️
Jangan lupa tinggalin jejak ya🌼
*****
HAPPY READING ‼️
🌼🌼🌼
"Memang benar, teman yang benar-benar teman adalah dia yang selalu ada di saat senang maupun susah. Bukan yang hanya datang di saat membutuhkan"
-Alfarezi Kavindra-
🌼🌼🌼
15 menit Alfa dan Aleen sudah sampai di parkiran sekolahan. Tak lama Kenzo, Daniel, Astrid dan Amanda juga datang.
"Tumben berangkat pagi Al," tanya Kenzo yang kini berdiri di dekat Alfa.
Alfa hanya mengedikan bahunya acuh, menarik tangan Aleen dengan lembut. Menuntunnya menuju kelas.
"WOY ALFA TAIK LO, DI TANYA MALAH NYELONONG AJA!" teriak Kenzo dengan kesal. Bisa-bisanya ia di acuhkan, padahal juga sering digituin. Dasar.
"Mulut Lo kaya toa tau kak," cibir Amanda menurunkan tangannya dari telinga, ia takut jika tidak di tutup telinganya nanti gendangnya jebol gara-gara teriakan Kenzo. Alay memang tapi nyata wkwkwk.
"Suka-suka gue lah, kenapa Lo sewot." ketus Kenzo langsung melenggang pergi menyusul Alfa dan Aleen.
"Ish.. kak Kenzo taik, bau jigong kaya anjing!" seru Amanda dengan kesal.
"Udah deh, biarin aja. Kak Kenzo 'kan kurang belaian jadi gila," ucap Astrid terkekeh.
"Anjirr bener juga Lo, ya udah kelas yuk." Astrid mengangguk.
Banyak pasang mata yang menatap Alfa dan Aleen dengan memuja, pasalnya mereka sangat cocok. Cantik dan tampan. Apa lagi mereka sama-sama terkenal nakal, meski lebih parah Alfa. Kenzo, Daniel , Astrid dan Amanda kini sudah berada di belakang mereka. Layaknya pengawal bagi raja dan ratunya.
"Kak," panggil Aleen.
"Apa sayang?" tanya Alfa dengan lembut.
Hal itu membuat Aleen tersipu malu, kenapa kekasihnya ini selalu membuatnya deg-degan. "Duh bikin gue deg-degan aja deh, 'kan makin cinta." batinnya dalam hati.
"EHEM.. EHEMM..." dehem Daniel.
"Ingat di sini masih ada orang ya, main romantis-romantisan di depan para single." lanjutnya menatap objek lain.
"Sok-sokan single, bilang aja kalau jomblo kak." sahut Aleen terkekeh.
"Sialan Lo Leen," umpat Daniel yang langsung mendapat tatapan tajam dari Alfa.
"Ehehhe ampun bos, gue bercanda kok. Galak amat ya," lanjutnya dengan cengiran tengilnya.
"Mampus noh, pawangnya ngamuk." ucap Kenzo menakut-nakuti.
"Diem Lo," sarkas Daniel. Sesekali menatap Alfa yang wajahnya hanya datar. "Sialan kena amuk macan nih bakalan," batinnya.
"Udah sampe kak, makasih." ucap Aleen tiba di depan pintu kelas 11 IPS 3, kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI KAVINDRA (END)
Novela JuvenilAlfarezi Kavindra, cowo dingin dan cuek yang selalu tertekan dalam kehidupannya. 17 tahun ia hidup penuh dengan duka dan luka, kebahagiaan tak pernah menghampiri dalam dirinya. Bahkan ia berfikir dunia sangat kejam dan tidak adil. Penyakit yang tum...