*****
🌼
ALFAREZI KAVINDRA
🌼
Hayy gimana kabarnya?
Baik? Alhamdulillah.🌼
Maaf kalau banyak typo atau salah penulisan. Kritik aja oke, nanti biar fii benahi kalau sudah end
Jangan lupa tinggalin jejak
Terimakasih🌼
*****
HAPPY READING ‼️
🌼🌼🌼
Hatinya sungguh bahagia saat ini. Karena bisa seharian bersama gadisnya. Gadis yang sangat ia sayangi setelah bundanya.
20 menit akhirnya Alfa sampai di rumah. Memarkirkan motornya, setelah itu langsung melenggang masuk. Namun lagi dan lagi Indra menghadanginya. Ia tau betul apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Sudah berapa kali saya bilang, jangan pulang malam-malam!" bentak Indra yang sudah menahan amarah.
"Peduli apa anda tentang saya?" tanya Alfa dengan dingin. Wajahnya datar tak ada ekspresi apapun.
Plak
Tamparan keras di layangkan oleh Indra "Jangan pernah membantah anak sialan!"
"Kamu harusnya bersyukur karena sudah saya rawat!" lanjutnya dengan membentak.
"Saya di rawat oleh bi Atin bukan anda," dan memang benar apa yang di ucapkan Alfa, ia di rawat oleh pembantunya yaitu bi Atin.
Mata Indra menatap tajam Alfa "Tapi biaya semua itu yang yang memberikan! Dasar anak gak tau diri!" Indra mendorong Alfa hingga terjatuh dan kepalanya membentur dinding dengan keras.
"Sshhhh..." ringis Alfa memegangi kepalanya yang berdenyut.
Dengan tenaga yang ia punya, berdiri lalu menatap Indra.
"Akan saya balikan semua itu," ucap Alfa.
"Kamu kira cuman sedikit!" bentak Indra.
"Sungguh menyesal saya mempunyai anak seperti kamu, gak ada gunanya. Harusnya kamu yang mati bukan istri saya. KENAPA HARUS KAMU YANG HIDUP ANAK SIALAN!" lanjutnya dengan berteriak di akhir kalimat.
Seperti ribuan jarum menusuk hatinya, sungguh hatinya terasa sakit saat ayah kandungnya sendiri tak mengharapkan dirinya hidup. Apa yang salah darinya? Bukan kah ini semua sudah takdir?
Karena mengingat masa bersama istrinya, Indra semakin memuncak amarahnya. Menampar pipi Alfa dua kali bergantian.
Plak
Plak
"Kenapa harus Zahra yang mati bukan kamu arghhhh.." ucap Indra frustrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI KAVINDRA (END)
Genç KurguAlfarezi Kavindra, cowo dingin dan cuek yang selalu tertekan dalam kehidupannya. 17 tahun ia hidup penuh dengan duka dan luka, kebahagiaan tak pernah menghampiri dalam dirinya. Bahkan ia berfikir dunia sangat kejam dan tidak adil. Penyakit yang tum...