*****
🌼
ALFAREZI KAVINDRA
🌼
uhuy ketemu lagi sama fii
Terutama ketemu sama Alfa, Aleen dan para kecebongnya
Jangan lupa tinggalin jejak dulu🌼
*****
HAPPY READING ‼️
🌼🌼🌼
"Namanya juga manusia, tidak akan luput dari sebuah kesalahan. Dan pasti akan ada kata menyesal setelah mengetahui kebenaran. Memang aneh tapi nyata, mau di rubahpun tidak akan bisa walaupun sampai akhir zaman."
-Dehaan Kavindra-
🌼🌼🌼
Matahari mulai menampakkan dirinya, yang tandanya hari mulai terang. Alfa sudah siap dengan seragam sekolahnya. Karena memang jam menunjukkan pukul setengah tujuh.
Berjalan santai menuruni anak tangga. Hendak mengambil roti bakar. Lagi dan lagi ia melihat pemandangan yang membuat hatinya sakit. Papa dan Abangnya bercanda tawa tanpa ada masalah, sungguh dekat antara mereka berdua. Tidak seperti dirinya yang di sisihkan tanpa tau rasanya kasih sayang dari seorang ayah maupun Abang.
Alfa tersenyum miris "sakit banget rasanya liat mereka berdua bahagia. Andai Alfa ada di antara kalian, mustahil." batinnya.
Setelah itu ia melenggang pergi keluar rumah tanpa mengambil roti bakar yang sudah disiapkan oleh bi Atin. Melajukan motornya mininggalkan perkarangan rumahnya. Tak lagi memperdulikan papa dan Abangnya.
Dehaan tau dan menyadari kehadiran Alfa yang tak jauh dari mereka tadi. Hatinya terasa sesak melihat tatapan mata Alfa yang sangat sendu dan tersakiti hingga cowo itu pergi meninggalkan rumah tanpa mengambil roti yang memang di siapkan untuk cowo itu. Ia tau, sangat tau seumur hidup adiknya tidak pernah merasakan makan bersama di meja makan.
Dehaan bangkit dari duduknya. Membuat Indra, papanya menatap heran.
"Mau ke mana?" tanya Indra.
"Ambil berkas pa, sama mau ngecek tugas Dehaan di kamar." jawab Dehaan yang langsung mendapat anggukan kepala papanya.
Dehan berjalan ke arah kamarnya, hendak masuk ia melihat pintu kamar Alfa yang sedikit terbuka. Menghampiri dan menarik knop pintu untuk menutupnya. Tapi karena jiwa penasarannya tinggi ia urungkan itu. Membuka kembali pintu kamar Alfa lebih lebar. Melangkah masuk, bahkan ia masuk di ruangan ini bisa di hitung.
Kamar yang mendominasi warna hitam, semua barang milik Alfa berwarna hitam. Entah ia juga tidak tau kenapa adiknya bisa mendominasi 'kan kamarnya berwarna hitam semua. Terlihat gelap namun tenang.
Duduk di kursi belajar Alfa. Hingga ia melihat di atas meja terdapat buku bersampul hitam bertulisan "DEATH NOTE". Mungkin buku harian milik Alfa. Mengambilnya perlahan yang langsung di suguhkan dengan tulisan "Jangan di buka rahasia Alfarezi Kavindra anak bunda"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI KAVINDRA (END)
Novela JuvenilAlfarezi Kavindra, cowo dingin dan cuek yang selalu tertekan dalam kehidupannya. 17 tahun ia hidup penuh dengan duka dan luka, kebahagiaan tak pernah menghampiri dalam dirinya. Bahkan ia berfikir dunia sangat kejam dan tidak adil. Penyakit yang tum...