_ALFAREZI KAVINDRA 📍 50_

3K 228 152
                                    

*****

🌼

ALFAREZI KAVINDRA

🌼

Huaaa maap baru bisa up
Maap juga udah buat nunggu lama
Karena fii sibuk dan nenek fii meninggal jadi ga ngurusin ponsel🥺
Minta doanya ya prend buat nenek fii😌
Terimakasih ❤️

🌼

Tinggalin jejak dulu ya
Benahi kalau banyak kesalahan ya prend

🌼

*****

HAPPY READING ‼️

🌼🌼🌼

"Nanti kita keluar yuk, ke cafe." ajak Astrid.

"Nggak deh, mager gue. Mau rebahan aja," tolak Aleen karena ia sungguh sangat malas kemana-mana.

"Lo mah gak asik Leen," Amanda memutar bola matanya.

"Gue emang lagi males aja buat keluar, kalian berdua aja deh." Aleen menatap kedua sahabatnya secara bergantian.

"Kalo gitu, kita ke rumah Lo aja Leen." ucap Astrid yang di angguki oleh Amanda.

Aleen diam, ia sedikit berfikir. Setelah itu ia mengangguk.

"Kalo gitu, habis sekolah kita beli cemilan dulu buat di makan di rumah Aleen. Lo pulangnya sama siapa Nda?" tanya Astrid.

"Gue bawa mobil sendiri, Lo di anter 'kan? Bareng gue aja nanti." ucap Amanda.

"Oke, gue nebeng. Kalo Lo gimana Leen?" Astrid menatap Aleen.

"Gue sama Lo aja deh, nanti papa biar gue kasih tau kalo mau bareng kalian." jawab Aleen.

"Kak Alfa sama yang lain ikut nggak?" tanya Amanda.

Membuat Aleen dan Astrid menatapnya curiga. Amanda sendiri, kelimpungan mencari alasan yang tepat. Sialan memang mulut berbicara yang tidak-tidak.

"Kok Lo tumben nanyain mereka?" tanya Aleen menaikkan sebelah alisnya.

"Eh, gak Leen. Maksud gue tu, emmm... Anu, biasanya 'kan emang kak Alfa selalu nempel sama Lo terus sahabatnya juga ikut." ucap Amanda bingung.

"Mau tanya soal itu, apa soal kak Ken ikut apa nggak ya?" tanya Aleen tersenyum miring. Ia tau, tujuan Amanda bertanya seperti itu pasti menyangkut tentang Kenzo. Kakak kelas yang mampu membuat sahabatnya jatuh cinta.

"N-nggak lek, Lo ngaco kalo ngomong." sarkas Amanda gugup.

"Kalo nggak, kok Lo gugup?" kali ini Astrid yang bertanya. Tentu saja ia ingin melihat Amanda mengakuinya secara langsung yang berharap Kenzo ikut bergabung.

Mengerjai sahabat sendiri memang seru. Apa lagi membuatnya salah tingkah dan malu-malu kucing. Eh, kucing gak pernah malu ya, wkwk.

ALFAREZI KAVINDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang