*****
🌼
ALFAREZI KAVINDRA
🌼
Up lagi nih
Nungguin ya kalian ehehe
Jangan lupa tinggalin jejak dulu ya
Kalau banyak typo Jan lupa benahi ya prend🌼
*****
HAPPY READING ‼️
🌼🌼🌼
15 menit Aleen, Kenzo dan Daniel sudah sampai di rumah Alfa. Melihat pintu rumah yang terbuka, mereka langsung masuk tanpa permisi.
"ALFA, BABANG KENZO DATANG!" teriak Kenzo menggema di rumah milik Alfa.
Dari arah dapur, bi Atin berlari menghampiri mereka.
"Den Alfa ada kamar tamu, den." bi Atin menunjuk di mana letak kamar tamu tersebut.
"Oke, siap bi." Kenzo memberi hormat kepada bi Atin membuat bi Atin terkekeh melihatnya.
Mereka berjalan sesuai yang di tunjukkan oleh bi Atin. Saat masuk di dalam kamar, yang mereka lihat pertama adalah sosok Alfa yang tengah bersandar pada dinding kasur. Tak lupa cowo tersebut tengah memainkan ponselnya. Mengabaikan kedatangan mereka, terutama Kenzo.
"YA AMPUN ALFA, LO KENAPA BISA TEPAR GINI SIH!" teriak Kenzo berlari menghampiri Alfa. Memeluknya dengan erat membuat si empunya meringis.
"Lepas." ucap Alfa dingin.
"Ehehe... Maap, lupa gue." Kenzo memamerkan giginya.
"Kak Alfa kenapa gak mau makan?" tanya Aleen lirih.
"Sini." suruh Alfa agar Aleen mendekatinya mengabaikan pertanyaan dari gadisnya
Tanpa di suruh kedua kalinya, Aleen berjalan mendekati Alfa. Duduk di samping Alfa dan menatap cowo itu dengan lekat.
"Kak Alfa kenapa gak mau makan?" tanya Aleen sekali lagi.
Alfa tersenyum "pengen di suap kamu," jawabnya sembari mengelus rambut Aleen.
"Tapi bener ya, nanti Aleen suap kak Alfa harus makan." tekan Aleen. Alfa mengangguk.
"Duh, seakan dunia milik berdua yang lain mah ngontrak." sindir Kenzo.
"Harga Baygon mahal kali, makanya kita jadi nyamuk gak di basmi." timpal Daniel.
Tak
"Lo mau di basmi pake Baygon?" tanya Kenzo setelah menjitak kepala Daniel.
"Sakit bego, ya ogah lah!" seru Daniel.
"Kalo gak mau, kenapa Lo minta di basmi kampret." ucap Kenzo memutar bola matanya malas.
"Ya serah gue dong," Daniel mengedikan bahunya.
"Ini non makanannya," bi Atin datang dengan membawa nampan berisikan semangkuk bubur dan segelas air putih.
Aleen menerimanya sembari tersenyum "terimakasih bi,"
"Kalau gitu bibi ke dapur dulu ya non, kalau butuh apa-apa panggil bibi aja." ucap bi Atin.
"Baik bi," ucap Aleen.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI KAVINDRA (END)
Ficção AdolescenteAlfarezi Kavindra, cowo dingin dan cuek yang selalu tertekan dalam kehidupannya. 17 tahun ia hidup penuh dengan duka dan luka, kebahagiaan tak pernah menghampiri dalam dirinya. Bahkan ia berfikir dunia sangat kejam dan tidak adil. Penyakit yang tum...