_ALFAREZI KAVINDRA 📍 31_

3.3K 282 268
                                    

*****

🌼

ALFAREZI KAVINDRA

🌼

Ya ya ya Alfa kembali lagi.
Rindu ya sama fii? Ahahaha canda kok
Jangan lupa tinggalin jejak ya
Terimakasih

🌼

*****

HAPPY READING ‼️

🌼🌼🌼

"Belajar dari senja bahwa kita tak selamanya selalu ada karena di dunia ini tidak ada yang benar-benar abadi"

-Alfarezi Kavindra-

🌼🌼🌼

Bersandar di bahu Alfa membuat Aleen merasa nyaman, apalagi Alfa yang terus-menerus mengelus rambutnya. Setelah menyatakan ungkapan sayangnya, hatinya merasa lega karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.

Matahari mulai terbenam, hingga perlahan senja muncul seiringan dengan hari yang sedikit menggelap.

Senyum di bibir mereka tecetak jelas. Bahkan Alfa yang dingin dan tidak pernah tersenyum, kini ikut tersenyum menyaksikan senja.

Duduk berlesean menghadap senja, impian Alfa sedari dulu. Di tambah kini ia bisa menyaksikan bersama gadisnya.

"Wow,, bagus banget. Udah lama gak liat senja." ucap Astrid terpaku.

"Bener banget, indah ya." sahut Amanda.

"Norak Lo kaya gak pernah liat senja aja," cibir Kenzo.

"Bacot," sahut Astrid dan Amanda bersamaan.

"Jadilah seperti senja, meski ia hanya hadir sebentar namun ia akan tetap kembali di suatu saat nanti." ucap Aleen menatap kagum senja yang kini mulai terlahap oleh gelapnya malam.

"Ia datang memberi keindahan dan pergi meninggalkan luka." sambung Kenzo.

"Meski meninggalkan luka, tapi ia sangat memiliki kesan begitu indah. Tapi ingat, ia akan tetap kembali." sambung Daniel melanjutkan ucapan Kenzo.

"Senja, begitu indah di pandang namun cepat hilang dalam waktu yang singkat." ucap Astrid ikut berkata bijak.

"Andai senja tau, bawa langit merindukan dia dan tak ingin kehilangannya. Mungkin senja akan tetap bertahan dan tidak akan pergi lagi." sambung Amanda.

Mata Alfa memanas, memang benar senja hanya datang sesaat lalu pergi. Ia hanya takut jika ia akan seperti senja di kehidupan Aleen dan meninggalkan luka di hatinya.

Memejamkan matanya sejenak "senja yang ditelan malam gelap gulita seolah memeri tanda aku akan tiada. Bukankah itu tanda? Dari Tuhan Maha Pencipta kepada setiap hamba-Nya agar bertafakur melihat senja...." ucap Alfa menatap gadisnya dan para sahabatnya "....memang, senja indah dimata, hangat dijiwa, dicintai para pujangga, dirindukan para pecinta. Namun hidup ini sesingkat senja, menunggu waktu 'kan tiada. Kini tersenyum bahagia, akankah esok tetap sama?" lanjutnya menatap kembali senja yang mulai menghilang

Tidak ada yang dapat berkata-kata, ini kali pertamanya Alfa berbicara panjang dan puitis. Mata Aleen berkaca-kaca, menggeleng tanda ia tak setuju dengan ucapan Alfa. Rasa takut kehilangan tiba-tiba hadir tanpa permisi.

ALFAREZI KAVINDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang