*****
🌼
ALFAREZI KAVINDRA
🌼
Yeyyyy ketemu lagi
Jan bosen ya, bentar lagi end nih
Makasih udah mampir
🌼
Gimana nih kabarnya?
Semoga di akhir tahun ini kalian selalu baik-baik saja dan bahagia😚
Semangat!
🌼
*****
HAPPY READING ‼️
🌼🌼🌼
Tettt
Tettt
Bel istirahat berbunyi, Alfa ddk turun dari rooftop. Mereka akan ke kelas 11 IPS 2 terlebih dahulu. Tentu saja Alfa yang mengajaknya, ets tidak mengajak tapi kedua kecebongnya mengikuti Alfa. Layaknya anak ayam takut kehilangan induknya.
"Ayo," ajak Alfa setelah tiba di kelas Aleen dan melihat gadisnya di depan pintu bersama Astrid dan Amanda.
"Iya kak," ucap Aleen.
Mereka berjalan beriringan menuju kantin. Banyak pasang mata yang menatap mereka. Namun hanya ia acuhkan. Sesampainya di kantin, tampak ramai namun tak membuat mereka terganggu. Tujuan mereka adalah meja paling pojok, yang tak pernah tersentuh oleh orang lain. Karena mereka tak mau berurusan dengan Alfa bergitu juga sahabatnya.
"Mau pesen apa nih?" tanya Amanda setelah mereka sudah duduk.
"Samain, gue yang bayar." ucap Alfa datar.
"Ah, kak Alfa baik banget deh. Kuy lah, mi ayam aja ya sama es teh." ucap Amanda. Lalu di angguki mereka semua.
"Ayo Trid, temenin gue." lanjutnya mengajak Astrid.
"Sama gue aja," sahut Kenzo cepat.
"Nah tu, sama kak Kenzo aja Nda." ucap Astrid membenarkan ucapan Kenzo.
Amanda menatap Astrid kesal "oke, ayo kak."
Kepergian Kenzo dan Amanda membuat mereka terkekeh kecuali Alfa pastinya. Cowo itu hanya diam dan menatap kosong. Membuat Aleen berhenti terkekeh dan menatap kekasihnya dengan iba. Pasti sangat sakit dan terpukul, apa lagi kehilangan sosok yang di sayangi.
"Kak," panggil Aleen lirih bahkan membuat Daniel dan Astrid berhenti terkekeh.
Keduanya ikut menatap Alfa yang tengah diam dalam pandangan kosong. Hatinya ikut bersedih melihat sosok Alfa yang rapuh dan kembali menjadi pendiam dengan wajah datarnya.
"Kak Alfa," panggil Aleen sekali lagi. Sembari menggoyangkan lengan Alfa, membuat si empunya menatap dirinya.
"Kenapa hmm?" tanya Alfa menatap Aleen.
"Jangan diem aja, jangan bengong, jangan sedih. Masih ada kita semua," ucap Aleen tersenyum berusaha membuat Alfa tidak sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI KAVINDRA (END)
Roman pour AdolescentsAlfarezi Kavindra, cowo dingin dan cuek yang selalu tertekan dalam kehidupannya. 17 tahun ia hidup penuh dengan duka dan luka, kebahagiaan tak pernah menghampiri dalam dirinya. Bahkan ia berfikir dunia sangat kejam dan tidak adil. Penyakit yang tum...
