36.

85.1K 10.1K 358
                                    

Clarissa melemparkan tasnya ke sembarang tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clarissa melemparkan tasnya ke sembarang tempat. Ia pun membaringkan tubuhnya, melihat langit-langit kamarnya. Menatapnya dengan tatapan kosong.

"Gue bakal balik kapan ya?" Gumam Clarissa.

"2 hari lagi tanggal 27 Juli, tapi gue masih di sini. Gue bisa datang ke rumah lo gak ya, Jun?"

"Lo gak bakal marah kan kalo gue gak datang tahun ini?"

"Gue harap lo bisa maafin gue!"

***

"ASSALAMU'ALAIKUM!" teriak Malik yang baru saja datang ke basecamp Vandero.

"Pelan-pelan bego!" omel Erosi.

"Lah emang gue ngapain lo? Gue gak ngapa-ngapain loh."

"Ha? Maksud lo apaan sih?" tanya Abrasi kebingungan.

Sementara Kevan yang mengerti dengan apa yang di maksud Malik, langsung melemparkan bantal ke arah Malik. "Mikir apaan lo, hayoo?"

"Lahh gue mikirin apaan? Gue cuma nanya kenapa dia bilang pelan-pelan, kan gue gak ngapa-ngapain dia. Gue masih halal. Kalo gak percaya bisa langsung tanyain sama MUI!"

"MAKSUD GUE SUARA LO, NJING. OTAK LO KENAPA JADI KEMANA-MANA, BEGO?" kesal Erosi.

"Ohh gitu. Bilang dong dari tadi biar otak gue gak traveling ke mana-mana!" ucap Malik dengan santainya.

"Gue sleding juga lama-lama," malas Erosi.

Malik tidak menghiraukan ucapan Erosi. Ia pun duduk di sebelah Kevan. "Ehh tau gak sih?"

"Ekhem kayaknya bakal gibahin orang nih." Sakti memalingkan wajahnya malas.

"Hehe tau aja lo."

"Mau ngomongin siapa?" tanya Kevan.

"Si Clarissa."

"Kenapa tuh anak?"

"Dengerin nih ya! Gue tuh curiga kalo si Clarissa tuh gak asli. Dia tuh orang lain yang nyamar jadi si Clarissa. Soalnya kelakuannya aja beda banget, gak ada Clarissa-Clarissanya. Setuju gak? Kemarin aja gue liat dia maling mangga yang ada di sekolah."

"Hmm iya juga sih. Tapi masa iya sih?"

Abrasi menjitak kepala Erosi. "Yehh gblk, klo mau iya iya aja, jangan iya iya tapi engga!"

"Santai dong bego!" Erosi membalas jitakkan Abrasi.

"Menurut lo gimana, Gan?" tanya Langit kepada Regan.

Regan hanya mengangguk saja untuk menjawab pertanyaan Langit.

"Gue mau nyari tau nih, tapi gue gak tau harus nyarinya gimana." Sakti menatap Malik tajam.

"Si Sakti tau kayaknya," ucap Regan santai.

Sakti membulatkan matanya. Mampus!

"Lo tau?" tanya Abrasi dengan tatapan yang mengintimidasi.

I'm Not Clarissa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang