39.

89.4K 10.2K 974
                                        

Dengan keadaan Clarissa masih memeluk Gerry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan keadaan Clarissa masih memeluk Gerry. Tiba-tiba saja handphone Gerry berdering. Clarissa langsung melepaskan pelukannya. Kemudian, Gerry pun mengangkat panggilan tersebut.

"Halo!"

"Ger lo di mana njing? Gue nungguin dari tadi monyet," kesal pria yang sedang menunggu kedatangan Gerry dan Clarissa sejak tadi. Namun, orang yang ia tunggu tak kunjung datang.

"Eh iya sorry Vin! Mmm ... gue sama si Axel lagi di RS." Gerry menggaruk jidatnya yang tidak gatal.

"Ha RS? Kenapa? Lo berdua gapapa, kan? RS mana biar gue susulin?" tanya Gavin panik.

"Tenang aja kita gapapa. Lo ke sini aja, nanti gue sharelock. Temen si Axel yang di sini meninggal," beritahu Gerry.

"Buruan sharelock, gue ke sana sekarang! Jagain dulu si Axel, jangan sampe dia kenapa-napa!"

"Hm."

Panggilan itu pun terputus. Belum sempat Gerry simpan kembali handphone-nya, benda itu kembali berdering. Gerry pun kembali mengangkat panggilan tersebut.

"Woy lo di mana anzwing? Ini mobil yang lo maksud udah sama kita. Isinya ada si Johan," beritahu Sakti dari sebrang sana.

"Bentar lagi gue ke sana. Jangan sampe kabur!"

"Iya, ini udah gue iket pake jemuran orang. Tadi si Erosi yang nyolong."

"Tolong bawa aja ke tempat yang sepi, nanti sharelock ke gue!" pinta Gerry.

"Anzwing banyak mau lo. Iya dah nanti gue bawa."

"Thanks!" Gerry menutup panggilan itu secara sepihak.

***

Tak lama dari itu, Gavin datang ke rumah sakit tempat Malik di bawa oleh mereka. Ia datang ke sana dengan sangat terburu-buru.

Di sana Gavin dapat melihat Clarissa dan Gerry yang sedang menundukkan kepala. Gavin tau seberapa hancurnya Clarissa.

Dengan segera ia menghampiri Clarissa dan mengusap kepalanya lembut. Clarissa mendongakkan kepalanya dengan mata sembabnya. Gavin tersenyum manis.

"Gue tau lo kuat," ucap Gavin. Clarissa hanya diam saja. Ia tidak mengangguk ataupun menggelengkan kepalanya.

"Vin, gue titip Axel sama lo, ya! Gue ada urusan bentar," pinta Gerry.

Clarissa menoleh ke arah Gerry. "Mau kemana lo?"

"Ada urusan bentar. Nanti gue ke sini lagi."

"Gue ikut!" Clarissa segera berdiri.

"Xel!" cegah Gavin dan Gerry dengan lembut.

"Gue tau Ger, kalo lo mau nemuin orang yang udah nabrak si Malik, kan?" Gerry hanya bisa diam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. "Gue ikut," keukeuh Clarissa.

I'm Not Clarissa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang