"Tuh, temen lo, Cla." Tunjuk Malik kepada Azila dan Disa yang sedang mencari tempat duduk sambil membawa nampan yang berisi makanan yang telah mereka pesan.
Semua orang yang ada di meja itu pun menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Malik, termasuk Regan.
Di sana terlihat Azila dan Disa yang sedang berjalan menuju meja kosong di bagian pojok kantin. Namun, di pertengahan jalan Disa menabrak seorang gadis dengan rambut dikepang dan menggunakan kacamata.
Brakk
Byurrr
Sebuah minuman yang dibawa oleh gadis itu tumpah dan membasahi seragam Disa. Disa melihat seragamnya yang basah karena minuman itu, kemudian beralih menatap gadis itu dengan tatapan tajam. Lalu sedetik kemudian ia menampar pipi gadis itu dengan cukup keras.
Plakk
"HEH, KALO JALAN ITU LIAT-LIAT DONG, PUNYA MATA, KAN?! SEKARANG LIAT SERAGAM GUE JADI BASAH GINI GARA-GARA LO GBLK!" Bentak Disa kepada gadis itu.
Gadis itu memegangi pipinya yang terasa nyeri akibat tamparan dari Disa sembari menunduk takut. Tidak ada perlawanan dari gadis itu, karena ia tahu jika ia membalasnya, maka ia akan mendapat balasan yang lebih daripada ini.
Namun, di sisi lain ada Clarissa yang tidak terima dengan kejadian tadi. Ia sangat kesal melihat kejadian ini. Tidak hanya kepada Azila dan Disa saja, ia juga merasa kesal kepada gadis berkacamata itu. Bukan karena ia telah menumpahkan minuman itu, tetapi karena ia tidak melawan dan hanya menunduk saja.
Brak
Grep
Clarissa menggebrak mejanya, lalu mengambil minuman milik Malik. Dengan cepat ia pun pergi menghampiri Azila, Disa, dan gadis itu.
"Anj, es teh gue mau dibawa ke mana?" Ucap Malik sembari melongo melihat Clarissa yang membawa minumannya. Kemudian Malik meratapi nasib minumannya, karena sudah pasti minumannya tidak akan bisa ia selamatkan.
Regan dan yang lainnya memperhatikan Clarissa dengan santai. Mereka ingin tahu apa yang akan Clarissa lakukan.
Byurr
Plak
Clarissa sengaja menumpahkan minuman Malik kepada seragam gadis itu, lalu ia menampar Disa dengan cukup keras, sama seperti Disa menampar gadis itu tadi.
Semua orang yang ada di sana sangat terkejut dengan apa yang Clarissa lakukan. Mereka pikir Clarissa hanya akan membalas gadis itu saja, tapi ternyata tidak.
Disa memegangi pipinya yang terasa sakit akibat tamparan Clarissa. Ia menatap Clarissa tidak percaya, karena Clarissa tidak pernah menamparnya selama ini. Bahkan meskipun ia salah, Clarissa akan tetap membelanya.
Clarissa menaruh gelas yang ia pegang ke atas meja yang ada di sampingnya. Kemudian ia melipatkan tangannya di depan dada. "Tamparan lo terlalu berlebihan buat tumpahan minuman dia. Jadi, gue buat seimbang." Ucap Clarissa dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Clarissa
FantasyIni akan menceritakan tentang seorang gadis yang sedikit tomboy bertransmigrasi ke dalam raga seorang gadis feminim dan dikenal sebagai seorang pembully oleh teman-temannya. Enggak pinter bikin deskripsi kayak gini:( Saya malas revisi ya gaess ya WA...