Ini akan menceritakan tentang seorang gadis yang sedikit tomboy bertransmigrasi ke dalam raga seorang gadis feminim dan dikenal sebagai seorang pembully oleh teman-temannya.
Enggak pinter bikin deskripsi kayak gini:(
Saya malas revisi ya gaess ya
WA...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"HALO, SELAMAT SORE SAHABAT!" Teriak Clarissa yang langsung menyelonong masuk ke dalam basecamp Daksa. Hari ini, ia ke sana untuk menemui Sakti. Bukan, bukan untuk menanyakan kapan ia akan berdamai dengan Vandero, tetapi ia ke sini adalah untuk bermain bersama teman masa kecilnya.
"Mau ngapain lagi lo ke sini, ha?" Tanya Langit dengan nada tidak bersahabat.
Baru saja Clarissa mau membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan dari Langit, tiba-tiba Sakti datang dari arah tangga.
"Gapapa, itu gue yang nyuruh." Ucap Sakti sambil menuruni tiga anak tangga terakhir.
"Tuh denger, kan?" Tunjuk Clarissa kepada Sakti.
Langit hanya memalingkan wajahnya saja, ia tidak membalas lagi ucapan Clarissa.
"Hari ini, kita mau ke mana?" Tanya Sakti kepada Clarissa. Karena hari ini, mereka berniat untuk berjalan-jalan bersama.
"Anterin gue beli baju, mau gak?"
"Lahhh, baju lo bukannya banyak di lemari?" Sakti mengerutkan keningnya kebingungan.
"Ya emang banyak. Tapi kurang bahan semua njir." Cengir Clarissa.
Sakti yang mengerti dengan apa yang dimaksudkan Clarissa, mengangguk-anggukkan kepalanya sebentar.
"Yaudah tunggu bentar, gue bawa jaket dulu!" Titah Sakti yang langsung diberi anggukkan oleh Clarissa.
Clarissa melihat langit-langit ruangan tersebut, kemudian berkata "Duhh kayaknya ni basecamp letaknya di tempat terpencil banget ya, sampe-sampe air pun gaada." Ucapnya sambil menyindir.
"Lo mau minum?" Tanya Arkan, salah satu anggota Daksa lainnya.
"Boleh, kalo ada." Jawab Clarissa.
"Bilang dong dari tadi, gak usah pake nyindir-nyindir segala."
"Lagian lo gak pengertian banget, udah tau di sini ada tamu. bukannya dikasih minum sama disuruh duduk, Ini malah disinisin."
"Yaudah gue ambilin dulu minumnya." Arkan langsung pergi ke arah dapur, untuk membawakan Clarissa segelas air.
"JANGAN LUPA PAKE BUAH, ABIS ITU BLENDER YAA!" Teriak Clarissa kepada Arkan.
"BACOT." Balasnya.
"Duduk!" Ucap Langit singkat.
Tanpa membalas ucapan Langit, Clarissa pun langsung mendudukan dirinya di sofa paling ujung. Sambil menunggu Sakti dan minumannya, Clarissa memainkan handphonenya, karena tidak ada yang mengajaknya berbicara.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Arkan datang dengan segelas minuman di tangannya.
"Nih!" Arkan memberikan minuman itu kepada Clarissa. Tanpa basa-basi apapun, Clarissa langsung mengambil alih gelas itu dari tangan Arkan.
