Kini Clarissa sudah berdiri di depan gerbang masuk SMA Bima Sakti. Ia memperhatikan gedung sekolah yang sangat besar itu.
"Kurang kreatif nih yang bikin nama. Padahal lebih bagus lagi kalo nama sekolahnya jadi SMA Kera Sakti, biar dikasih tugasnya mencari kitab suci." Gumam Clarissa
Clarissa berjalan menyusuri koridor yang sangat panjang. Di sepanjang jalan, ia memperhatikan beberapa orang yang berada di sana. Sebenarnya ia kebingungan harus pergi ke mana, karena ia tidak tahu letak kelas Clarissa. Karena sudah mulai merasa lelah berjalan, akhirnya Clarissa pun memberanikan diri untuk bertanya kepada salah satu dari mereka.
"Sorry gue ma-" Belum selesai ia bertanya. Namun, siswi itu langsung menghindarinya.
"Maaf kak, kita minta maaf!" Siswi itu langsung berlari pergi dari sana.
Clarissa tidak menyerah begitu saja. Ia kembali bertanya kepada salah satu siswi yang ada di sana, lagi.
"Maaf gu-"
"Maaf kak, aku tiba-tiba kebelet"
Nih orang-orang pada kenapa sih? Perasaan penampilan gue udah cantik, gak ada aura horornya. Tapi, mereka lihat gue kayak ngeliat hantu njir. Ini gue harus kemana? Tulag-tolog nih gue. Belum lagi, gue harus nyari orang yang si Clarissa suka. Aishh ribet banget hidup gue. Gerutu Clarissa dalam hatinya.
Clarissa pun melanjutkan langkahnya, meskipun ia tidak tahu harus pergi ke mana. Ketika di pertigaan, akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang ia kenal. Orang itu tidak sendirian, ia berjalan bersama keempat temannya. Clarissa pun berlari menghampiri orang itu.
"Alhamdulillah, akhirnya ketemu sama mas-nya juga." Clarissa sangat bersyukur karena akhirnya ia bisa bertemu dengan orang yang ia kenal. Tidak kenal sih, hanya sekedar tahu.
"Mau ngapain lagi sih lo?" Tanya salah satu dari orang itu yang bernama Erosi.
"Gak usah kepo, gue gak ada urusan sama lo!" Titah Clarissa tanpa menoleh ke arahnya.
"Minggir!" Ucap orang yang Clarissa kenal tadi dengan datar. Orang itu pun menatap Clarissa dengan tatapan tidak suka.
"Tunggu dulu! Saya mamu minta tolong bentar!" Ucap Clarissa.
"Gue sibuk." Balas orang itu dingin.
"Bentar doang mas. Bener deh."
"Buruan!"
"Sebelum saya minta tolong, saya mau nanya dulu."
"Apaan?"
Njir nih orang kenapa dah, dingin bener. Kalo keadaannya gak genting gini, mana mau gue ngomong sama dia. Batin Clarissa.
"Mas-nya jambret yang semalam, kan?"
"Cla, gak jelas banget lo. Mana ada si Regan jadi jambret." Ucap salah satu teman yang lainnya yang bernama Malik.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Clarissa
FantasíaIni akan menceritakan tentang seorang gadis yang sedikit tomboy bertransmigrasi ke dalam raga seorang gadis feminim dan dikenal sebagai seorang pembully oleh teman-temannya. Enggak pinter bikin deskripsi kayak gini:( Saya malas revisi ya gaess ya WA...