Backstreet?

194 21 0
                                    


Naren langsung mendekat ke arah aruna sampai kini tidak ada jarak di antara mereka, naren menatap kedua mata aruna, tangan nya bergerak menyentuh kedua pipi aruna. Aruna terdiam menatap naren sampai ia tidak menyadari jika sekarang ada sesuatu yang kenyal dan lembut tengah melumat bibir nya.

Aruna menutup mata nya menerima perlakuan naren tanpa menolak sedikit pun, tangan yang Aruna gunakan untuk memegang kaleng minuman kini sudah melingkar indah di leher naren.

Harusnya gue gak ke roof top buat bolos.

Malvin yang sedang berjalan di area koridor sekolah tiba-tiba di panggil oleh seseorang yang tidak asing untuk nya.

"Woe malvin!." Malvin langsung menghentikan langkah nya. Dan menatap orang yang baru saja memanggil nama nya.

"Kenapa?."

"Dari mana lo?."

"Kepo lo, roof top, kenapa?."

"Enggak, gue cuma mau nanya hadyan doang, dia gak sekolah ya? Gue duduk sendirian nih. Sepi tau.."

"Daripada nanya gue kenapa lo gak langsung aja ke rumah dia?."

"Yah.. kalo gue kesana ntar gak di perlakukan baik sama bang Dion sama si windi."

"Kenapa gak tanya ke adik nya si hadyan aja kenapa abang nya gak sekolah? Windi tadi gue liat di kantin."

"Yaelah jutek banget lo, lagi pms ya." goda satria.

"Bacot." Malvin langsung meninggalkan satria dari sana.

"Untung ganteng ya lo anj.."

Aruna dan Bandung


"Bro lo kenapa gak sekolah sih anjey.." tanya satria yang saat ini sedang berada di rumah hadyan.

Hadyan hanya diam tanpa menjawab pertanyaan satria.

"Bro.. lo habis dari luar? Rapi bener.."

Hadyan tetap diam.

"YAELAH GUE KAYAK NGOMONG SAMA PATUNG DEH." kesal satria.

"Bisa bawa Aruna kesini gak?."

"KAN KAN KAN.. NYESEL AH GUE KESINI MAU PULANG AJA." omel satria, ia bangkit dari sofa akan pergi namun hadyan menahan tangan satria.

"Please sat.. gue pingin ngomong sesuatu sama aruna."

Satria mengeluarkan ponsel nya dan menunjukkan kepada hadyan.

"Ini udah jaman teknologi, ada hp dyan kenapa harus gue, lo chat sendiri, gue mau pulang bye! Gak asik lo." Satria langsung keluar dari kamar hadyan meninggalkan nya sendiri, hadyan mengambil ponsel nya yang ia letakkan di nakas, lalu ia membuka room chat aruna.

Ia berfikir sejenak saat akan mengirimkan aruna pesan.

Ia berfikir sejenak saat akan mengirimkan aruna pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aruna dan Bandung✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang