Selamat tinggal Bandung

223 21 0
                                    


6 bulan kemudian..

"Hari ini adalah hari perpisahan kita dari SMA harapan indah dengan SMA Garuda, yang mana besok semua para siswa dan siswi SMA Garuda akan kembali ke Jakarta, begitu banyak kenangan yang ada di sekolah ini. Saya perwakilan dari para guru SMA harapan indah ingin mengucapkan sukses selalu untuk anak anak SMA Garuda semoga kalian bisa meraih cita cita kalian semua!." Tepuk tangan yang ramai setelah salah satu guru itu turun dari panggung.

"Ar.. lo gapapa?" Tanya naren.

"Gapapa ren."

"Ntar mau gue bantuin packing gak?."

"Kalo lo gak sibuk."

"Oke kalo gitu." Naren dan aruna kini duduk di kuris paling depan.

"Eh eh, itu Malvin? Dia ngapain di panggung?." Ucap anak anak yang duduk di belakang aruna membuat Aruna menatap ke depan dimana Malvin sedang berdiri di atas panggung aula.

"Halo saya Malvin dari kelas 12 IPA 1, disini saya ingin menyanyikan sebuah lagu dimana lagu ini adalah lagu yang di rekomendasikan sahabat saya yang kini sudah ada di tempat terbaik, lagu ini saya persembahkan untuk wanita yang sangat sahabat saya cintai, dimana wanita ini besok akan kembali ke Jakarta. Ya, saya hanya ingin menyampaikan semua pesan pesan sahabat saya hadyan, dan lagu ini hadyan pilih untuk kamu, wanita terberuntung, karena dicintai oleh hadyan. Semoga hadyan senang bisa melihat saya menyanyikan lagu ini untuk perempuan yang paling ia cintai." Ucap Malvin dengan mata yang berkaca-kaca.

"Hadyan, hari ini gue tepatin janji gue ke lo, buat nyanyiin lagu ini buat cewe kesayangan lo. Walau suara gue jelek."

Aruna tidak bisa lagi menahan air mata nya, ia terus menangis padahal Malvin belum menyanyikan. Aruna menangis karena masih berasa bersalah kepada hadyan sampai saat ini.

Flashback

"Hadyan lo jangan nyebat bego!! Udah sakit juga!" Ucap Malvin sembari mengambil batang rokok yang hampir hadyan nyalakan.

"Apaansih lo!! Dengan gue nyebat hari ini gak akan buat gue mati sekarang."

"Tapi te—"

"Bawel lo!!."

"Ck!! Kaku banget lo!."

"Vin..."

"Hmmm?."

"Gue bisa minta sesuatu gak sama lo?."

"Asal jangan duit, gue miskin."

"Bukan, gue mau lo lakuin sesuatu nanti."

"Apaan?" Kini Malvin menatap hadyan serius.

"Lo udah tau soal penyakit gue, dimana gue hidup gak akan lama lagi."

"Lo bakal hidup Dyan! 1000 tahun lamanya."

"Keburu bau tanah gue!. Cuma gue serius, kalo semisal nanti gue udah pergi sebelum sekolah aruna balik ke Jakarta gue mau lo nyanyiin satu lagu buat dia, gue tau suara lo gak sebagus suara gue sih.."

"Apaansih!! Kok jadi gue!? Enggak! Lo yang bakal nyanyi! Makanya lo harus sembuh!."

"Ck! Ya kalo gue mati gimana?!. Mau ya? Nyanyiin pas hari perpisahan sama sekolah aruna."

"Gak gak gak! Gak mau!."

"Lo juga suka aruna lo jangan gi—"

"Dulu ya dulu!! Sekarang enggak!!."

Aruna dan Bandung✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang