Naren

418 37 1
                                    


Langit Bandung yang begitu cerah mewakili perasaan yang hadyan rasakan saat ini. Mengelilingi kota Bandung dan berhenti di pinggir jalan di sebuah tempat makan yang tidak begitu besar, untuk mengisi perut mereka yang kosong. Warung cak edan tempat makan langganan hadyan.

"Cak! Nasi goreng dua ya!." Ucap hadyan kepada pedagang yang ia panggil 'cak'

"Kok lo asal pesen gak nanya gue!?." Tanya Aruna tidak terima.

"Gue tau lo suka nasi goreng."

"Tau dari mana lo!?."

"Dari google."

"HAH!?."

"Minum nya apa nih nak hadyan?." Tanya cak edan kepada hadyan.

"Es teh pahit aja cak soalnya gula nya udah ada di samping saya."

Orang yang di panggil cak edan itu terdiam seketika sampai akhirnya mengiyakan ucapan hadyan.

"Baik, silahkan duduk dulu."

"Cak! Nasi goreng sama es teh pahit nya satu aja.Saya mau pesen sate lontong aja sama jeruk hangat." Ucap aruna membuat hadyan menatap nya heran.

"Iiihhh gak kenyang tau makan sate lontong doang, terus air jeruk itu asem ar."

"Iya kayak muka lo! A S E M!." setelah mengatakan itu Aruna langsung pergi untuk mencari tempat duduk membuat cak edan yang mendengar nya ingin tertawa namun ia tahan, hadyan langsung melirik tajam ke arah cak edan.

"Gak usah ketawa cak! Nanti saya bayar nya setengah!."

"Yowes ndak papa, nanti saya juga kasih nasi goreng nya setengah."

"Duh!!! Samain aja sama pacar saya cak! Lontong sate sama jeruk anget."

"Ini mau bayar setengah juga ta?."

"Saya bayar full!!!."

"Oh yowes saya kira kan di bayar setengah baru juga mau saya kasih lontong setengah terus sate nya saya hilangin setengah, es jeruk nya saya buang setengah."

"Daripada dibuang mending siram aja ke muka cak tuh biar glowing!." Setelah mengatakan itu hadyan langsung menghampiri Aruna yang sudah duduk manis di tempat duduk yang ia pilih.

"Woalah!!! Arek edan!!." Ucap cak edan saat saat pergi begitu saja.

"Lo kenapa suka sama air jeruk hangat sih?." Tanya hadyan setiba nya di meja yang Aruna pilih.

Namun Aruna diam memilih untuk melihat sekeliling.

"Iiiiihhh Aruna jawab atuh ih."

Aruna hanya melirik hadyan sekilas lalu kembali membuang pandangannya.

"Ihhhhhhh pacar mah gitu!!! Di cuekin!! Gue ngambek nih!!!."

"Ba-" saat Aruna ingin membalas ucapan hadyan, tiba-tiba ponsel nya berdering membuat pandangan hadyan dan Aruna terfokus ke arah ponsel Aruna.

Jovan is calling...

"Halo jo, kenapa telfon?."

Ni orang ngapain pake telfon aruna segala sih! Ganggu waktu romantis aja. -hadyan

"Sekarang? Ya udah, gue on the way." Aruna langsung memutuskan sambungan telfon nya dan menatap hadyan yang sedang penasaran dengan apa yang Jovan katakan.

"Ngapain si bule kW telfon lo?."

"Sorry dyan, gue harus ketemu sama Jovan, berhubung lo udah pesen makanan nya, lo makan sendiri aja ya, gue harus ketemu Jovan penting. Bye!! Gue janji lain kali jalan lagi!." Tanpa mendengar jawaban hadyan aruna langsung pergi meninggalkan hadyan sendirian, seketika mood hadyan turun drastis.

Aruna dan Bandung✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang