"Gimana liburan lo dyan? Seru gak?.""Gak."
"Loh? Kenapa lo? Bukannya seneng liburan ada Aruna nya."
"Percuma, dia sama cowo nya."
"Yaelah masak lo nyerah sih dyan?."
"Bang.."
"Hmmm..."
"Bisa gak sih gue miliki aruna?."
"Bisa! Bisa! Bisa! Bisa!. Percaya sama gue! Suatu saat nanti!!."
"Tapi kapan bang!!!? Gue harus nunggu Jovan mati dulu!!?? Apa perlu gue bunuh dia?!.."
"HADYAN!!! LO GILA!!!! OTAK LO SEMPIT BANGET SIH!!!!. DEWASA DYAN!!!."
"Capek gue bang perjuangin aruna, dia gak pernah buka hati nya buat gue."
"Sabar Dyan, usaha aja terus! Lama kelamaan Aruna luluh sama lo. Percaya sama gue."
Aruna dan Bandung
Hari Senin seperti biasa para murid pergi ke sekolah lebih awal daripada hari hari biasanya.
"Wah wah parah sih lo gak ngajak gue ke puncak! Masak lo sama si Malvin!!. Musuhan kita dyan!." Protes satria ketika mengetahui bahwa hadyan baru saja datang dari puncak.
"Paansih lo, gak seru! Jadi ajang pacaran disana." Mendengar itu membuat Aruna merasa tersindir dan memang itu tujuan hadyan, satria yang mengetahui maksud hadyan langsung menutup mulut nya.
Kapan lo peka sama perasaan gue una?
Jam istirahat sudah berbunyi, kemarin sepulang dari puncak Aruna dan Jovan berjanji untuk pergi ke kantin bersama, kini Aruna berjalan menuju ke kelas Jovan namun sampai disana ia tidak sengaja berpapasan dengan naren.
"Eh, Jovan mana?."
"Dia gak sekolah."
"Loh kenapa?."
"Gak tau deh aneh, gak ada kabar."
"Kalo gitu gue cabut dulu ya run, mau ke kantin."
"Oke oke ren!" Aruna langsung balik ke dalam kelas nya dan memilih untuk duduk diam di kelas dan mengirim pesan kepada Jovan.
"Loh Aruna? Lo gak ke kantin?" Tanya Raina yang baru saja datang dari toilet.
"Enggak rain, Jovan gak sekolah."
"Loh? Kenapa?."
"Gak tau deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna dan Bandung✔️
Teen Fiction"Jomblo? Kalo iya, gue boleh daftar?." "Daftar?" "Iya daftar jadi ayah dari anak anak lo nanti."