"Kenapa Jo? Kayaknya lo mau nanya sesuatu? Nanya aja ih.. lo kebiasaan gitu..""Lo beneran satu kelompok sama Malvin ya? Tugas dialog." Pertanyaan Jovan baru saja membuat Aruna terdiam dan bingung harus mengatakan dengan cara bagaimana.
"Jo.. itu.. mendadak.. pak ayana yang pilih.."
"Santai ar.. gue cuma nanya, tegang banget lo kayak di tanyain pacar." Aruna menatap jovan.
Gue tau jo, lo suka sama gue
"Mau gue temenin gak? Kerja kelompok nya? Biar lo gak canggung juga berdua, kebetulan gue jadi guru tutor nya si hadyan."
"Hadyan?."
"Iya, katanya dia mau pinter."
"Haha aneh."
"Jadi gimana? Bareng ya?." Tanya jovan sekali lagi dan di balas anggukan oleh aruna.
"Kalo gitu gue masuk ke dalem dulu ya.." Jovan tersenyum sambil mengangguk mendengar ucapan aruna, namun belum masuk ke dalam rumah nya, jovan memanggil nama aruna lagi.
"Aruna!." Mendengar nama nya di panggil aruna langsung membalikkan badan nya. "Kenapa?."
Jovan tersenyum lalu menggeleng. "Gak jadi." Mendengar jawaban Jovan Aruna tersenyum lalu masuk ke dalam rumah nya.
Aruna.. gue tau, lo suka sama malvin.
"HEH!! BULE KW!! lo gak bilang ya sama gue kalo lo ngajak aruna sama si itu bareng kita!!! Kalo gue tau Aruna ikut, gaya gue gak akan kayak gembel gini!!!." Saat sampai di cafe tempat Jovan dan aruna akan bertemu untuk belajar bersama, hadyan terdiam sekaligus terkejut melihat keberadaan aruna dan juga malvin.
"Udah diem, emang lo pernah cakep? Enggak kan?." Aruna tertawa mendengar ucapan Jovan, hadyan yang merasa di tertawai menatap tajam aruna.
"Receh lo ar..!!" Kesal hadyan.
"Ya udah.. gimana kalo kita mulai aja belajar nya.." ajak Malvin dan di angguki oleh aruna dan juga jovan kecuali hadyan.
Di tengah mereka sedang sibuk dengan kegiatan mereka seseorang secara tiba-tiba duduk di tempat mereka, membuat semua nya terfokuskan ke arah orang yang baru saja datang ini.
"Hai guys.."
"Naren anjing!!!." Ucap aruna ketika melihat naren yang tengah memberikan senyuman lebar nya.
"Tuh kan, lo ada masalah apa sih sama gue ar, ngatain gue terus.. suka ya..."
"HEH!!!. PD BANGET LO!! RAMBUT LO NOH! HABIS KESETRUM YA LO." hadyan langsung menjawab ucapan naren.
"Siapa sih lo!?." Kesal naren kepada hadyan.
"Kenalin gue hadyan dirgantara.. calon pacar nya aruna."
"Iih! Hadyan apaansih lo!! Gak ada!! Hoax ren!!."
"HAHAHAHA HALU YA MAS?.." naren masih tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban yang Aruna lontarkan, namun hadyan malah memasang ekspresi cemberut.
"Mau diem disini aja atau mau pesen minuman? Gak malu nugas doang disini?." Ucap seseorang membuat semua orang menatap nya.
"Heh ko!! Sabar! Belom se jam kita disini, ntar gw beli cafe lo ini."
"Lo mau beli cafe gue? Mampu? Gue denger lo sering maling mangga nya bapak bapak tetangga lo..."
Jawaban dari orang itu seketika membuat hadyan terdiam dan menunduk malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna dan Bandung✔️
Roman pour Adolescents"Jomblo? Kalo iya, gue boleh daftar?." "Daftar?" "Iya daftar jadi ayah dari anak anak lo nanti."