Pagi hari aruna sudah melihat sebuah mobil yang terparkir di depan pekarangan rumah nenek nya, Aruna. Merasa asing dengan mobil itu Aruna membuka pintu rumah nya dan mendapati seorang lelaki menggunakan seragam sekolah yang berbeda dengan seragam nya.
Malvin.
"Hai ar.." sapa Malvin dengan penuh kecanggungan.
"Hai vin, bentar gue panggilin Raina." Saat Aruna membalikkan badannya Malvin segera menahan tangan nya, membuat aruna melirik Malvin bingung.
"Gue mau ketemu lo, bukan raina." Raina memicingkan matanya bingung dengan maksud Malvin.
"Ngapain? Lo mau nganterin Raina ke bandara hari ini kan?."
"Iya cuma gu—"
"ARUNA!! KUY!." Belum Malvin menyelesaikan kalimatnya, seseorang dari seberang sana memanggil nama Aruna.
"OH IYA!! BENTAR!!" teriak Aruna kepada Jovan dan juga naren yang kini ada di dalam mobil, akan berangkat ke sekolah bersama.
"Vin, gue ke sekolah dulu, anterin temen gue sampe bandara dengan selamat ya." Aruna langsung melepaskan tangan Malvin dan berjalan ke arah mobil Jovan. Malvin membalikkan badannya nya dan tidak sengaja tatapan dingin Jovan dan Malvin bertemu sampai akhirnya Jovan meninggalkan pekarangan rumah nenek aruna.
"Ngomongin apa lo sama Malvin ar?." Tanya Jovan di tengah perjalanan mereka menuju ke sekolah.
"Nothing, dia cuma mau nganterin Raina ke Bandara hari ini."
"Nothing? Tapi kok dia pegang tangan lo?." Tanya jovan lagi.
"Yaelah cemburu bilang jo!." Jovan langsung memukul kepala naren dengan tangan kiri nya. Karena tangan kanan sedang menggerakkan kemudi.
Setelah perdebatan naren dan juga Jovan tidak terasa jika sekarang mereka sudah sampai di parkiran sekolah.
"Jo, ren, gue ke kelas duluan ya."
"Sip!! Belajar yang rajin ya cantik.." ucap naren yang mendapat tatapan dingin dari aruna.
Setelah kepergian Aruna dan hanya menyisakan Jovan dan naren, mereka masih berdebat perihal di mobil tadi.
"Serius jo, lo masih suka sama Aruna?."
"Bukan urusan lo."
"Ya elah, urusan gue lah. Kan kita BFF best friend forever......."
"Bacot lo ren!."
"Gak tau terimakasih lo! Udah gue pinjemin mobil om gue juga lo." Langkah Jovan langsung berhenti.
"Gue beli mobil lo!."
"Bercanda astaga, mentang-mentang banyak duit lo."
"Minggir!." Seseorang tiba-tiba saja menabrak badan jovan dan langsung melewati mereka begitu saja.
"Sombong banget anjing!!! Dasar!!." Kesal naren.
"Udahlah yuk, kita ke kelas, biar gue tunjukin kelas kita."
Aruna dan Bandung
"Selamat pagi anak anak!!!"
"Pagi pakkkk..."
"Anak anak! Berhubung hari ini adalah pelajaran bahasa Indonesia, dan kalian juga semua nya sudah kelas akhir, bapak ingin sekali kalian membuat sebuah dialog ya.. tentang percintaan, atau tentang apapun itu, tapi nilai akan plus jika bertema cinta."
"Woilah pak, saya gak pernah cinta cintaan pak!?" Ucap satria.
"Bapak tidak peduli, jumlah siswa disini kan sudah pas, 17 perempuan dan 17 lagi laki laki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna dan Bandung✔️
Fiksi Remaja"Jomblo? Kalo iya, gue boleh daftar?." "Daftar?" "Iya daftar jadi ayah dari anak anak lo nanti."