Sudah pukul delapan lewat 6 menit, jam segitu di Bandung sudah ramai, karena banyak nya pasangan yang berjalan jalan di tempat yang kini hadyan dan Aruna kunjungi."Lo gak bisa ngomong ya?." Kata hadyan mencoba untuk mencairkan suasana.
"Lo suka makanan apa? Kuy kita cari makanan."
"Oh iya lo kalo mau foto fotoan yang estetik bisa telfon gue aja, gue handal dalam foto fotoan."
Masih belum ada suara yang keluar dari bibir Aruna. Kedua mata Aruna hanya memandang ke sekeliling kota Bandung, kota yang indah.
"Lo jomblo? Kalo iya gue boleh daftar gak?." Satu ucapan hadyan berhasil mengalihkan pandangan nya.
"Daftar?."
"Iya, daftar jadi ayah dari anak anak lo nanti."
Seketika tidak ada jawaban dari aruna, walaupun kini ia masih berstatus sebagai pacar Jerry.
Ting!
Suara pesan yang masuk dari handphone Aruna seketika membuat keheningan yang sedari tadi hilang, hadyan yang langsung sadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan. Aruna yang mendengar pesan masuk dari ponsel nya langsung merogoh saku celananya untuk membuka pesan yang masuk.
Melihat Aruna yang tiba-tiba saja terdiam setelah membuka ponsel nya itu semakin membuat jiwa jiwa penasaran hadyan muncul."Lo kenapa? Lo nangis?. Eh! Serem! Ntar gue dikira grapa grepe lo lagi."
"Gue jomblo." Satu ucapan yang Aruna katakan kepada hadyan sebelum benar benar pergi meninggalkan hadyan.
Aruna dan Bandung
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna dan Bandung✔️
Ficção Adolescente"Jomblo? Kalo iya, gue boleh daftar?." "Daftar?" "Iya daftar jadi ayah dari anak anak lo nanti."