30. UJUNG TANDUK

154 22 0
                                    

Hi, love(◍ᴗ◍)❤

Selamat siang!<33

Baca part sebelumnya yaaa!!

( ◜‿◝ )♡

Shela terus merengek dan memaksa Nathan untuk menemaninya ke Alun-alun kota Bandung. Mau tak mau, Nathan harus menemaninya.

Namun sesampainya di sana, melihat Akbar dan Allysia terlihat sedang berbincang hangat di tepian Alun-alun membuat Nathan mendidih seketika.

Lo pulang sekarang, Shel. Gue pesenin taksi online, perintah Nathan.

Dih kenapa? Baru juga dapet satu jajanan!

Pulang, Shela!

Ya kenapaaaaa? Kenapa pulangnya nggak sama lo?! rengek Shela tak terima.

Gue bilang pulang ya pulang! Kalau lo nggak nurut lebih baik lo keluar dari rumah gue! ancam Nathan dengan tegas.

Ya Tuhan.. lo kenapa tiba-tiba galak gini sih, Nath?

Nathan tak menggubris ucapan Shela, ia menatap lurus di mana Akbar dan Allysia masih berbincang hangat seolah tak berdosa sama sekali, rahangnya masih mengeras, tangannya terkepal kuat.

Shela berusaha mengikuti arah pandang Nathan, dia mendapatkannya!

Gadis itu segera memotret kedekatan Akbar dan Allysia secara diam-diam, bahkan Nathan tak menyadarinya.

Oke deh! Kalo gitu gue balik pake taksi! Nada bicaranya tak terdengar kesal, justru sebaliknya.

Bagus," desis Nathan.

Lalu Shela segera berbalik meninggalkan Nathan, entah memang beneran pulang atau hanya berbohong dan tetap menguntitnya. Ah, ntahlah, Nathan tidak peduli.

Cowok itu mulai melangkah lebar ke arah Akbar dan Allysia dengan emosi yang sudah berada di ubun-ubun dan siap meledak kapan saja.

Ini lagi belajar selingkuh apa gimana, nih?

Suara berat seorang lelaki yang baru saja menghampiri Akbar dan Allysia membuat keduanya terkejut dan mendongak, menatap ke arah suara.

Nathan?? beo Akbar dan Allysia kompak lalu segera berdiri.

Nath.. kamu ngapain di sini? Satu pertanyaan bodoh telah terlontar dari mulut Allysia.

Ke gep, ya? Kasian

Akbar berdecih. Ke gep apaan dah? Gue juga nggak ngapa-ngapain sama Allysia, ngobrol biasa doang. Santai aja kali.

Iya Nath, lagian kita juga nggak sengaja ketemu kok di sini, alibi Allysia.

Akbar langsung menoleh kepada Allysia, tentunya cowok itu terkejut, kenapa harus sampai berbohong pada Nathan? Toh juga mereka tak melakukan apapun.

Pulang sama gue. Nathan menarik pergelangan tangan Allysia.

Nath pelan-pelan Ya Allah sakitt..

Rasa resah dan khawatir mulai bermunculan di benak Akbar, padahal, niat awalnya hanya ingin menghibur Allysia, namun mengapa jadi seperti ini?
Ia hanya takut terjadi sesuatu pada Allysia, mengingat kondisi mentalnya..

***

Allysia meremas jok mobil Nathan, jantungnya berkedut sangat cepat sekarang, kecepatan mobil yang dikendarai Nathan benar-benar menguji adrenalinnya.

Nathan.. tolong pelanin kecepatannya, aku takut.. aku berani sumpah aku sama Akbar nggak ngapa-ngapain dan nggak ada apa-apa.., lirih Allysia berusaha melunakkan Nathan.

Gue nggak ngizinin lo ngomong! sentak Nathan kasar.

Iya Nathan, aku minta maaf tapi tolong kurangi kecepatannya..

Tentang AllysiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang