Shela sedang duduk santai di Living room rumahnya. Ia sedang men- scroll sosial medianya, membaca komentar-komentar yang di lontarkan untuk dirinya.
Cantik.
Cantik.
Cantik.
Cantik.
Hanya kata itu yang dilontarkan untuknya, Shela bahkan sudah bosan sendiri melihat komentar-komentar yang selalu memujinya cantik.
Ia melempar Handphone nya asal di sofa, Ia sedang merasa benar-benar bosan saat ini, sedari tadi Papinya tak kunjung datang, padahal sudah hampir satu jam ia menunggu Papinya di ruang tamu.
Sudah hampir dua bulan ia tak bertemu dengan Papinya- Steven Alex. Ia terlalu sibuk mengurus cabang Proyek miliknya yang akan di dirikan di Bali.
Suara langkah kaki memasuki indra pendengaran Shela membuat gadis itu menoleh ke sumber suara. "PAPI?!" heboh Shela antusias berlari kearah Steven yang sedang berjalan kearahnya.
"I Miss you so bad, my daughter," gumam Steven mengelus rambut putrinya.
"Shela juga kangen tau sama Papi! Shela mau cerita-cerita sama Papi lagi!" cerca Shela dengan antusias yang luar biasa.
"Yaudah ayo, sini cerita sama Papi," ujar Steven mengajak Shela duduk di sofa Living room.
"Shela mau cerita apa emangnya?" tanya Steven mengelus rambut Shela.
"Shela mau cerita, kalau sekarang, Shela lagi suka sama seseorang!" girang Cila semangat membuat Steven ikut semangat sekaligus penasaran.
"Wow! Beruntung banget itu cowok yang disukain sama anak papi!" balas Steven tak kalah antusias.
"Bener Pi! Shela emang nggak salah pilih! Kemarin, Shela jatuh sampe kaki Shela terkilir, dan Papi tau?!"
"Dia gendong Shela sampe ke UKS, abis itu ngurut kaki Shela sampe sembuh Pi!!" heboh Shela menceritakan kejadian manis dengan Nathan tiga hari yang lalu.
"Udah pasti cowoknya suka sama anak Papi! Hari gini nggak mungkin ada yang nggak suka sama anak Papi yang cantik ini," balas Steven merapihkan helaian rambut Shela.
"Aku mau dia, Pi," gumam Shela serius. Steven langsung dapat menangkap maksud Shela.
"Nama cowoknya siapa?" tanya Steven.
"Nathan, Nathanio Rajendra," balas Shela dengan wajah penuh harapan.
"Rajendra? Are you seriously?" tanya Steven memastikan.
"Serius pi! Papi kenal?!"
"Nama Papanya Ben Rajendra?" tanya Steven lagi.
Kedua mata Shela seketika berbinar. "Iya bener!! Kok papi tau?!"
"Kemarin di Bali papi kerja samanya sama papanya Nathan dong berarti?"
"HAH?! Serius pi?!" heboh Shela dibalas anggukan oleh Steven.
"Tuhkan! Shela sama Nathan emang udah di Takdirin jodoh Pi!" girang Shela mengingat setiap Dirinya dan Nathan beribadah bersama di Gereja.
"Allysia tak ada apa-apanya dibanding gue!" gumam Shela dalam hari dengan smirk nya.
"Udah pokoknya Shela tenang aja, kamu pasti dapet," tekan Steven dengan yakin.
***
"Gue boleh ikut gabung disini?" tanya Shela dengan semangkuk baso di tangannya.
Nathan, Rayen, Alvaro, dan Nugraha sontak menoleh, menatap Shela dengan heran. Tak biasanya Shela meminta untuk duduk bersama.
"Ngapain?" sinis Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Allysia
Teen FictionMalam itu... yang seharusnya menjadi akhir dari hidup Allysia, justru malah membuat Allysia membuka lembaran baru. Semua karena lelaki yang saat ini menjadi pacarnya, Nathanio Rajendra.. dia adalah alasan mengapa Allysia mengurungkan diri untuk meng...