CAKRAWALA [Yoon Jeonghan]

Chapter 7

Caka

Anjir.

Udah gila lo, Caka.

Bisa-bisanya lo menawarkan diri untuk ke rumah cewek di saat lo gak begitu deket sama dia, gak sekelas, gak tahu seperti apa keluarganya.

Gimana kalau Nyokapnya galak? Atau gimana kalau ada tetangganya yang nanti ngelihat gue ngambil sepatu Wala terus gue disangka maling?

Udah gak waras lo, Caka. Beneran gila kayaknya. Bisa-bisanya berbuat tanpa berpikir apa-apa dulu.

Setelah sampai di depan rumah Wala, gue gak langsung ambil sepatunya. Gue mengecek sekeliling dulu, memastikan bahwa gak ada yang akan salah paham. Bahkan gue mengintip ke dalam rumahnya takut-takut nyokapnya udah pulang. Padahal tingkah gue yang kayak gini justru terlihat mencurigakan.

"Siapa kamu?"

MAMPUS.

Mati gue. Dari suara-suara sih perempuan. Kalau gue bener, gue jamin orang yang barusan tanya itu adalah Nyokap Wala. Walaupun dibandingkan dilihat sama orang lain yang bukan siapa-siapanya Wala, ketahuan sama nyokapnya jelas lebih mempermudah gue supaya bisa gue jelaskan.

"Hehehe." Begitu berbalik, gue malah nyengir lebih dulu. Siapa tahu kalau gue ramah, gue gak akan digeret ke RT buat dilaporkan sebagai pencuri.

Tenang, Caka. Lo harus santai gak boleh panik. Biar gak dituduh pencuri.

Sayangnya walaupun gue berusaha pun, gue bisa merasakan keringat dingin yang mengalir di pelipis gue bersamaan dengan suara gue yang gugup hingga terlihat mencurigakan. "Sa-saya ... saya temennya Wala, Tante. Ini saya mau ngambilin sepatunya Wala yang ketinggalan. Kita mau main basket di lapangan."

Jujur, sewaktu berbalik dan melihat perempuan di belakang gue, sempet gue terheran-heran saking miripnya perempuan itu dengan Wala. Hanya saja wajah nyokapnya Wala lebih terkesan dewasa dan tegas dengan rambut pendeknya. Lain sama Wala yang kelihatan lebih pendiam dan muram. Rambutnya Wala juga lebih panjang bergelombang.

"Main basket?" tanyanya yang membuat gue buru-buru mengangguk. Jujur, gue menahan napas ketika nyokapnya Wala gak kunjung melanjutkan ucapannya. Sempat terpikir, jangan-jangan nyokapnya gak setuju dan bakal nyuruh gue anter pulang anaknya.