Jeno menghembuskan kepulan asap rokok milik nya ke langit-langit kamar. Ia terduduk di kursi sambil menatap Jaemin yang tengah tertidur dengan indah nya. Jeno hanya mengenakan celana jeans hitam nya tanpa pakaian atas."Bantu aku keluar Jaemin" Ucap Jeno menatap lekat bulu mata indah itu.
"Aku mencintai mu, aku tidak mencintai wanita bernama Yumna itu."
"Kau cinta pertamaku. Aku mencintai mu pada pandangan pertama. Dimana kau meliukkan tubuh sexy mu di atas cat walk dengan pakaian yang selalu pas di tubuh cantik mu. Saat itu pula, aku memutuskan untuk bisa mendapatkan mu dan mencari tahu tentang semua kehidupan mu. Meskipun aku harus bertaruh dengan saudara kandung ku sendiri. Nyata nya, aku yang menang. Tapi sayang, sekarang aku sedang di ambang kebingungan."
Jeno mematikan rokok nya dan berjalan menuju ranjang kemudian naik dan menarik tubuh Jaemin untuk di dekap oleh nya. Jaemin menyamankan tubuh nya di atas dada bidang Jeno. Jeno mengecup beberapa kali pucuk kepala Jaemin.
"180 hari, tolong bantu aku keluar dari sini sweetie. Aku mencintaimu sungguh. Aku akan menjauhkan mu dari orang-orang bajingan yang akan menyakiti mu. Ku mohon, percaya padaku dan serahkan hidup mu pada ku Na Jaemin."
Pagi ini Jaemin sudah siap dengan pakaian nya untuk menjemput abu milik sang mama. Ia keluar dari dalam kamar dan menuju ruang makan dimana mereka sudah berkumpul.
"Dimana Jeno?" Tanya Jaemin.
"Dia kembali ke Korea. Ada urusan mendadak" Ucap Hyunjin yang menghampiri Jaemin dan menarik Jaemin untuk duduk di sebelah Felix.
"Ke Korea? Pergi bersama siapa?" Tanya Jaemin.
"Eric. Dia kan asisten Jeno" Ucap Felix.
"Tenang saja, aku dan Jungwoo akan mengantarmu untuk mengambil abu milik mama mu" Ucap Felix menepuk paha Jaemin.
"Sarapan dulu" Ucap Yeji memberikan potongan roti bakar selai cokelat pada Jaemin.
*****
Di Korea. Jeno baru saja sampai tengah malam dan langsung masuk ke dalam kamar nya setelah bertemu dengan Jaehyun suami dari Lee Taeyong. Jeno sempat memukul Jaehyun karena tidak becus mengurus casino di Las Vegas. Dan yeah Jaehyun menjawab jika menjadi mafia bukan lah passion nya.
Jeno membanting tubuh nya di atas kasur. Kamar nya begitu gelap hanya cahaya bulan yang menerangi kamar nya dari luar.
Sret!!.
Jeno terduduk. Ia hendak menghidupkan lampu kamar nya namun sebuah rangkulan di pinggang nya membuat Jeno refleks mendorong tubuh itu dan menyalakan lampu kamar.
"Lee, I'm back. you miss me?!."
Jeno terpangah. Jeno sangat tidak suka ada orang lain di dalam kamar nya. Dan sekarang, Yumna berada di dalam kamar nya dengan pakaian yang begitu minim.
"Apa yang kau lakukan disini?!" Sentak Jeno.
Yumna mengerucutkan bibir nya kesal.
"I met you because I missed you. you don't miss me? huh?."
"Keluar Yumna, aku tidak suka ada orang lain di dalam kamar ku" Ucap Jeno mendorong tubuh Yumna yang hampir saja menempeli Jeno lagi.
"Aku bukan orang lain sayang. Aku calon istrimu" Ucap Yumna.
Jeno menatap nyalang.
"Kau tau jika aku menolak perjodohan ini Park Yumna!!!" Pekik Jeno.
Yumna tertawa. Ia melangkah menuju ranjang, duduk di tepi ranjang dengan kaki yang di silangkan hingga paha nya terekspos.
KAMU SEDANG MEMBACA
180 Days? [SUDAH DI TEBITKAN]
Non-FictionIsi cerita masih lengkap 100%. Tidak akan di unpublish. Lee Jeno seorang Mafia kejam yang terobsesi pada model cantik bernama Na Jaemin. "Dasar sinting!!! kalian akan bawa aku kemana?!!." - Na Jaemin. "Menjadikan mu ratu Vandeblous." *** Banyak ad...