Bagian 22

29.4K 3.5K 953
                                    

Aku target ya. 300+ komen aku bakalan update.

*****

Jeno berjalan menuruni anak tangga menuju lantai dasar. Sudah beberapa kali terapi dengan teratur membuat Jeno bisa berjalan seperti semula. Kaki tinggi nya menapak di lantai dasar mensiom milik nya. Yeah, Jeno dan para anak buah nya sudah kembali ke mension semenjak mereka sudah satu bulan menetap di Korea.

"Kau mau kemana?" Tanya Felix yang duduk di sofa sambil memangku cemilan di atas paha nya.

"Melihat Ashla, aku merindukan harimau kesayanganku" ucap Jeno meninggalkan tempat dan menuju ruang bawah tanah.

Suara geraman Ashla terdengar saat Jeno menyusuri lorong ruangan bawah tanah. Jeno melihat Hyunjin dan Yeji tengah memberi makan hewan kesayangan nya itu di luar kandang.

"Makan lah yang banyak. Selama sembilan bulan kau kami tinggalkan membuat tubuh mu terlihat kurus baby" ucap Hyunjin memberikan daging mentah menggunakan alat.

"Ouww sepertinya, Ashla merindukan daging manusia" ucap Yeji.

Jeno berdiri di samping Yeji.

"Eoh, lihat lah kesayangamu. Seperti nya dia menginginkan daging manusia lagi. Daging rusa hutan ini tidak mau ia lahap" ucap Yeji menatap harimau kesayangan Jeno yang tengah menggeram menolak daging yang Hyunjin berikan.

Jeno diam menatap kearah harimau kesayangan nya.

"Sabar lah sayang. Daddy mu belum mendapatkan mangsa" ucap Jeno menatap iba Ashla.

"Kenapa tidak kita ambil saja mayat yang terbunuh saat pernikahan kakak mu?" Tanya Hyunjin.

"Itu pasti sudah membusuk bodoh!" Ucap Jeno menoyor kepala Hyunjin.

"Jeno, Renjun dan Guanlin sudah kembali. Mereka membawa putri mereka kesini" ucap Lia yang baru saja datang.

"Orang gila. Guanlin bodoh, mengapa dia membawa putri nya kemari? Dia tau jika disini berbahaya" ucap Yeji pergi ke atas.

Jeno dan Hyunjin menyusul Yeji bersama Lia kembali ke atas meninggalkan Ashla yang sudah memakan daging rusa hutan yang di berikan oleh Hyunjin.

"Yak bodoh!! Kau tau betapa bahaya nya tempat ini. Kenapa kau membawa bayi mu?" Ucap Yeji menendang lutut Guanlin.

Guanlin meringis, ia mengusap lutut nya.

"Yak!! Jangan menyakiti suami ku!" Ucap Renjun marah.

"Aku lupa jika kalian sudah menikah" ucap Jackson.

"Dimana Lucas?" Tanya Renjun.

"Lucas ada di rumah kakak Jungwoo. Jungwoo akan melahirkan dalam waktu dekat" ucap Eric.

Renjun mengangguk mengerti.

"Yak!! Jawab ucapanku!" Sentak Yeji.

Guanlin menatap kearah Yeji.

"Tenang saja. Disini aman. Aku akan menambah pasukan kita. Lagi pula bayi ku ini kuat walaupun seorang wanita" ucap Guanlin menatap bayi nya yang berada di gendongan Renjun.

Jeno mendekat kearah mereka. Yeji mendekati Jeno.

"Jeno lihatlah, jika terjadi sesuatu pada bayi itu bagaimana?" Ucap Yeji menunjuk bayi Renjun.

Jeno menatap bayi cantik di gendongan Renjun. Sorot mata nya berubah menjadi sayu. Perasaan nya berkecamuk tak jelas.

"Bayi ku cantik kan? Kau harus ikut menjaga nya!" Ucap Renjun galak.

Jeno mengalihkan pandangan nya saat Renjun mendekatkan bayi tiga bulan itu pada Jeno.

"Lihatlah rambut nya lebat seperti milik papa nya" ucap Renjun bersikukuh mendekatkan bayi itu pada Jeno.

180 Days?  [SUDAH DI TEBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang