Bagian 39 End

35.2K 2.2K 246
                                    


Jeno dan Jaemin tengah bersantai di halaman taman belakang mansion. Kandungan Jaemin sudah masuk ke sembilan bulan. Dokter mengatakan jika beberapa hari lagi Jaemin akan melahirkan. Jaemin sudah merasakan mulas di perut nya dan juga tendangan brutal dari si jabang bayi.

"Ahh..."

Jeno yang awalnya sedang mengajak Chenle mengobrol langsung mengalihkan atensi nya pada Jaemin. Jeno sangat khawatir.

"Sayang, kenapa? Apa yang kau rasakan?" Tanya Jeno mengelus perut Jaemin.

Jaemin terkekeh sedikit.

"Anakmu tidak sabar untuk keluar Jeno" ucap Jaemin.

Chenle manarik-narik lengan kemeja Jeno dengan paksa membuat Jeno kembali mengalihkan atensi nya pada bayi dua tahun itu.

"Ada apa sayang?" Tanya Jeno.

"Baby?"

Jeno mengangguk tersenyum. Ia sangat gemas pada Chenle saat si sulung itu menunjuk perut Jaemin dengan gigi susu nya yang belum banyak muncul.

"Iya baby sebentar lagi lahir" ucap Jeno mengelus surai Chenle.

"Kakak?"

Chenle menepuk kedua tangan nya di depan dada nya beberapa kali.

Jaemin yang tidak sanggup dengan kegemasan si sulung pun langsung mencium wajah Chenle dengan brutal.

"Mommy! Auh-"

Jaemin menghentikan kecupan nya saat Chenle tidak sengaja memukul pipi Jaemin.

"Mommy, solly~"

Jaemin tersenyum manis mengelus pipi gembil Chenle.

"Mommy okey. Ini salah mommy, mommy say to sorry. Lele mau maafin mommy?" Tanya Jaemin.

Chenle mengangguk antusias kemudian memeluk leher Jaemin tidak lupa mencium pipi Jaemin.

"I love you mommy" ucap nya.

"I love you to..."

Jeno mengelus surai kedua nya dengan sayang. Pemandangan yang sangat indah dan begitu manis selama Jeno hidup. Selama ini Jeno selalu berurusan dengan benda benda api dan benda tajam untuk membunuh orang-orang yang selalu mengusik nya.

Tapi sekarang, Jeno merasakan hidupnya sedikit ada warna selain warna hitam dan abu-abu.

"Jeno!"

Jeno, Jaemin dan Chenle menoleh saat Hyunjin dan Eric datang terburu-buru.

"Ada apa?" Tanya Jeno berdiri.

"Ada yang membakar perusahaan. Basement dan lantai satu hangus" ucap Eric.

"Biadab!" Umpat Jeno.

"Cari siapa yang melakukannya. Aku akan mengecek nya ke kantor sekarang" ucap Jeno.

"Pergilah" ucap Jaemin.

Jeno mengangguk. Ketiga dominan itu segera pergi menuju tempat kejadian. Sedangkan Jaemin kembali masuk membawa Chenle ke dalam mansion.

"Lele!!"

Chenle melepaskan genggamana tangan Jaemin dan berlari menuju Jihan yang menghampiri nya. Kedua nya saling memeluk dengan riang.

"Bukankah lusa kalian baru sampai Korea?" Tanya Jaemin pada Jungwoo.

Jungwoo dan Lucas di tugaskan oleh Jeno untuk menjaga wilayah Vandeblous yang ada di Hongkong selama dua bulan sampai ada pengganti nya. Dan belum satu bulan kedua nya sudah kembali ke Korea.

"Lucas sudah menemukan pengganti nya. Jeno juga sudah menyetujui nya sebab itu kami kembali lebih awal" ucap Jungwoo.

Jaemin mengangguk mengerti.

180 Days?  [SUDAH DI TEBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang