Bagian 25

26.1K 3.6K 554
                                    


Aku seneng kalau book yang aku buat bikin mood kalian jadi lebih baik. Begitu pun aku, mood aku bakalan seneng ketika baca komen-komen kalian yang gemes-gemes sama tokoh yang aku buat. Kita saling dukung yuk. Aku rajin update buat kalian, dan kalian bantu aku vote sama komen ya. Maaf kalau kesan nya aku ngemis-ngemis minta komen kalian sampe aku targetin dan bikin kalian gak nyaman🙏🏻.

*****

Ryujin, Yeji dan Felix berdiri di depan pintu apartemen Jaemin sambil membawa makan siang untuk si manis. Yeji menekan bel di samping pintu. Ketiga nya menunggu beberapa menit. Tidak mendapatkan jawaban, Yeji kembali menekan bel nya dan tetap tidak ada jawaban.

"Apakah Jaemin sedang keluar?" Tanya Yeji pada dua orang di belakang nya.

"Kurasa tidak. Dari cctv yang aku lihat di sudut lorong. Jaemin belum keluar dari apartemen nya sedari pagi" ucap Felix menunjuk cctv di ujung atas lorong.

"Apakah terjadi sesuatu pada Jaemin?!"

"Felix, cepat lacak cctv di dalam apartemen Jaemin" titah Ryujin.

"Aku tidak membawa laptopku. Semua link nya ada disana. Jika menggunakan ponsel tidak akan berhasil" ucap Felix.

Yeji bergerak gelisah. Ryujin menekan bel beberapa kali.

"Oke kita coba untuk menekan angka nya" ucap Ryujin menghela nafas nya kemudian membuka beberapa digit angka di gagang pintu.

"Tanggal lahir Jaemin" ucap Yeji.

"Menurutku itu mudah di tebak" ucap Felix.

Ryujin menganggukan kepala nya "Ahh aku tau."

Ryujin menekan beberapa digit angka dan langsung terbuka.

"Woah! Bagaimana bisa kau tau?" Tanya Yeji.

"Angka apa yang kau tekan Ryujin?" Tanya Felix.

"Gabungan ulang tahun Jaemin dan mama nya. Jaemin sangat menutupi keluarga nya dari media jadi tidak ada satu orang pun yang tau tanggal lahir Kang Seulgi kecuali kita" ucap Ryujin membuka pintu.

Kedua orang di belakang Ryujin menatap kagum pada wanita di depan nya.

"Uhh, kenapa sangat dingin" ucap Yeji mengeratkan cardigan croptop nya.

"Apa itu?" Ucap Felix memiringkan tubuh nya melihat gumpalan di dalam selimut yang tergeletak di lantai.

Ryujin membuka nya. Ketiga nya sangat syok saat melihat wajah Jaemin yang sangat begitu pucat.

"Mati kan AC nya!" Perintah Ryujin.

Yeji segera mematikan AC di ruangan itu.

"Pantas saja sangat dingin" gumam nya.

"Jaemin demam" ucap Ryujin.

"Dia tidak memakai pakaian. Bajingan itu, apa yang dia lakukan pasa Jaemin!"

Ryujin marah.

"Kalian tunggu disini. Aku yang akan membawa Jaemin ke kamar nya dan memakaikan nya pakaian" ucap Felix.

Felix segera membawa tubuh Jaemin ke dalam kamar dan memakaiakan pakaiangan hangat pada tubuh lemah itu.

Ryujin menelpon Jeno. Ia marah, kenapa si bodoh itu membiarkan Jaemin bertelanjang dengan suhu AC yang begitu dingin?!.

"Yakk bedebah!!! Apa yang sudah kau lakukan pada Jaemin?!!" Teriak Ryujin saat Jeno mengangkat telpon nya.

Yeji yang sedang menyiapkan makanan terlonjak saat kekasih nya itu membentak Jeno di sebrang sana.

180 Days?  [SUDAH DI TEBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang