"Dari mana saja kamu?" Tanya Jeffan saat melihat Chandra memasuki rumah.
"Papa tanya, Hardi Chandra?!"
Chandra hanya diam, ia masih mengingat semua kejadian dikantor Dirga tadi. Ia rasa sulit menerima kenyataan bahwa, papanya mencintai wanita lain selain Sineera sang mama.
Chandra menatap manik Sineera sendu. Mata itu memancarkan kesedihan. Ia berasumsi, Sineera tak menyalahi Jemiel, tapi justru menyalahkan Ibu dari anak itu.
"Chandra." Panggil Sineera pelan. Ia takut kalau sudah begini.
"Papa sekolahkan kamu biar bisa beretika baik. Bukan malah..."
"Etika gak selalu di dapat disekolah, pa. Kunci utama etika seorang anak itu ada pada orang tua." Jawab Chandra pelan.
Jeffan sudah menahan emosinya sejak tadi. Bagaimana tak emosi dikantor Dirga saja ia sudah diberi ceramah oleh sahabatnya itu karena bersikap acuh pada anaknya ini. Dan sekarang ia harus sabar menerima setiap jawaban yang Chandra lontarkan.
"Kamu bisanya jawab saja."
"Chandra punya mulut, pa. Sudah sepantasnya Chandra menjawab. Kalo Chandra diam, nanti papa bilang Chandra gak punya mulut." Lagi-lagi Chandra menyahut namun dengan wajah sedih.
PLAK
Tepat saat tamparan itu berakhir, Jenan datang dengan plastik ditangannya. Ia hanya pergi sebentar membeli sate, tapi kenapa balik pulang sudah disuguhkan perdebatan.
"JEFFAN!" Teriak Sineera.
"Kamu benar-benar, ya?!"
"Pa, Chandra capek. Mau istirahat, kalo papa mau marah, atau mau pukul Chandra boleh besok pagi aja, ya?"
"Papa tanya kamu dari mana?"
Dengan cepat Chandra melesat ke kamarnya. Ia mencoba tuli, dan mengabaikan panggilan orang-orang itu. Ia sangat lelah hari ini. Biarkanlah besok pagi menjadi hari dimana ia menerima semua kekacauan yang ia buat.
Dengan berat hati, laki-laki manis ini merebahkan tubuhnya diranjang dengan pakaian yang masih melekat ditubuhnya. Memilih untuk memejamkan mata, dan mengingat-ingat apa saja yang ia lakukan seharian ini.
"Ketika gua pulang, berharap bisa menenangkan diri, meringankan luka, dan lelah gua hari ini, kenapa yang gua dapat malah ketidaknyamanan."
"Ternyata bener ungkapan itu. Pulang yang terbaik bukanlah rumah, melainkan sosok yang membuat kita nyaman."
Chandra membuka pelan matanya, dan menatap langit-langit kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING BLUE (CHANDRA) ✔
Fanfiction"Kalau memang hadirku tidak membuat mereka bahagia, tolong gantikan posisiku sebentar, ya?" Start: 05 Desember 2021 End: 26 Maret 2022 author: sntsinlee 2021