Jemiel memarkirkan motor yang selama ini selalu ia gunakan pergi bersama bundanya dulu. Laki-laki tampan itu masuk ke salah satu toko alat tulis untuk membeli pulpen. Sebenarnya ia bisa saja membeli saat malam sembari membeli cemilan, namun ia ingat Jeffan mengajaknya untuk makan diluar. Netranya fokus pada alat tulis dihadapannya, namun tiba-tiba bunyi ponsel mengalihkan pandangannya. Dan ternyata temannya membalas pesan tadi siang.
Jemiel tak bisa berhenti tersenyum. Temannya ini benar-benar membuatnya salah tingkah. Padahal dichat itu tak ada hal-hal romantis.
Jika Jemiel telaah lebih dalam, selama ini dalam artian dari semester 1 sampai 4 ini ia satu kelas dengan Greya tapi mengapa sekarang ia merasa aneh.
Jika dikatakan mereka dekat? Jawabannya tidak begitu, karena dirinya, dan Greya baru mulai dekat saat memasuki semster 4, itu juga karena tiba-tiba dosennya meminta Jemiel untuk satu kelompok dengan Greya.Jemiel tak begitu tahu bagaimana Greya, seperti apa gadis itu, ia tidak terlalu tertarik dengan orang lain. Jika dikelasnya ada yang bergosip, ia memilih untuk berlalu. Ia tak suka kebisingan.
Tempo lalu saat ia pergi dengan Greya, ia seperti merasa ingin dekat. Dalam artian ingin menjalin pertemanan dengan baik, mengingat selama ia kuliah ia tak punya teman yang sering bersamanya, hanya teman yang akan diajak berdiskusi dikala perkuliahan dimulai.
Ingatannya akan isi pesan dari Greya sebelumnya, menghentikan langkah Jemiel untuk naik ke motor.
"Dia udah punya pacar atau belum?" Jemiel bertanya terus dalam hati.
Ia ingin merutuki dirinya yang tak begitu perhatian dengan sekeliling. Selama ini ia seperti bersembunyi di dalam gua. Tapi jika dipikir-pikir, kalau Greya benar memiliki kekasih, tak mungkin gadis itu bersikap seperhatian itu padanya, kan?
Jemiel kemudian segera mengendarai motornya menuju rumah Greya. Ya, dia tahu rumah Greya karena saat kerja kelompok dulu, mereka pernah mengerjakan tugas disana bersama.
Dengan senyum yang masih terpatri jelas diwajah Jemiel, ia menyusuri jalanan yang terbilang sepi di area perumahan Greya.Saat berbelok dibelokan perumahan, ia seperti sadar akan mobil yang baru ia lewati. Mobil berwarna hitam yang masih menyala itu mengingatkannya akan mobil seseorang. Kepalanya bergerak ke samping seolah berpikir dimana ia pernah melihat mobil itu. Apa mobil papanya? Bang Jenan? Atau dosen?
Jemiel bahkan tak hapal mobil dirumah barunya.Tak sadar, motornya tiba dirumah Greya. Melepas helm, kemudian Jemiel melangkahkan kakinya menuju pagar dan menekan bel. Ia amat sangat menanti untuk bertemu Greya. Apa ini perasaan yang aneh? Ia juga tak paham.
Tak berselang lama, seorang gadis dengan balutan dress selutut berwarna navy menghampirinya. Gadis itu setengah berlari membuat rambut panjangnya yang terurai bergerak, menambah kesan cantik.
"Cepet banget."
"Ya kan tadi kamu minta cepet." Jawab Jemiel pelan.
"Ayo masuk dulu. Ada bunda aku juga di dalem."
Jemiel hanya mengiyakan, dan mengikuti langkah Greya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING BLUE (CHANDRA) ✔
Fanfic"Kalau memang hadirku tidak membuat mereka bahagia, tolong gantikan posisiku sebentar, ya?" Start: 05 Desember 2021 End: 26 Maret 2022 author: sntsinlee 2021