"Kapan pun kamu butuh, aku ada bersamamu."
.
.
.▪︎ Hardi Chandra ▪︎
"Kamu mau kemana?"
Suara nyaring itu menggema disetiap sudut ruangan. Setelahnya tak ada jawaban membuat pria tiga anak itu membanting gelas berisi kopi miliknya.
PRAAAANG
"AYAH TANYA KEMANA?" Tanya Yudi lagi dengan nada tinggi. Melebihi nada sebelumnya.
"A-alisya mau ke rumah Chandra, Yah."
"Waktu ini Arlan kamu apakan? Ayah sudah pernah bilang kan kalau Arlan itu cocok denganmu. Dia anak baik."
Alisya menatap wajah Ayahnya sedih. Ingin rasanya membantah tapi mengapa sangat sulit. Ingin juga ia bertanya, Arlan baik darimana?
"Tapi Alisya gak ada perasaan sama Arlan..."
"Terus kamu maunya bagaimana? Kamu mau menjalin hubungan dengan Chandra?" Tanya Yudi yang diakhiri kekehan kecil diakhir kalimatnya.
"Kamu harus sadar diri, Chandra itu anak siapa, Papanya siapa. Kamu cuma anak Ayah jadi jangan berlagak kamu bisa mendapatkan hati sahabatmu itu."
"Y-yah..."
"Ayah bicara ini agar kamu sadar. Agar kamu tidak selalu mengikuti apa kata hatimu. Ayah gak mau hubungan Ayah, dan Jeffan jadi rusak karena kamu."
Gadis itu menggigit bibir bawahnya. Apa serendah itu pikiran Ayahnya pada dirinya? Apa segitu tidak pantasnya dirinya bersanding dengan Chandra? Memang dirinya kenapa?
"Jangan selalu memakai hati. Kamu mirip sekali dengan Ibumu. Lihat sekarang? Dia terlalu memakai hatinya makanya Ayah suruh pergi saja dia mau. Bahkan sampai sekarang tidak ingat anak, dasar tidak tahu diri."
Setelah menyelesaikan ucapapannya, Yudi meneguk air dalam gelas lain sampai tandas. Netranya kemudian menatap anak gadis satu-satunya.
"Beresin, dan jangan berani pergi kemanapun kalau gak mau Ayah hukum."
"A-ayah..."
"Ayah gak pernah main-main, Sya. Kamu pasti cukup paham apa maksud Ayah. Kalau kamu mau ketemu Chandra boleh aja, tapi setelah Ayah kembali kamu harus sudah ada dirumah."
Yudi kemudian berlalu, meninggalkan Alisya yang masih berdiri dengan tangan terkepal. Gadis itu terkekeh, jantungnya berdetak dua kali lipat, emosinya membara seketika hanya saja tak bisa ia lampiaskan pada siapapun, dan naasnya itu semakin membuatnya sakit.
Dengan cepat, gadis itu menyapu pecahan gelas. Setelahnya ia menyambar tasnya, kemudian berlalu meningalkan kediamannya. Dibenaknya kali ini hanya ada Chandra. Ya, ia harus bisa bertemu Chandra.
"Mbak Alisya, ya?"
Alisya hanga mengangguk kemudian menerima helm dari dari Abang ojek online.
"Alamatnya sesuai aplikasi ya, mbak?"
Sekali lagi gadis itu hanya mengangguk, kemudian naik ke atas motor dengan susah.
Dan disinilah kali ini gadis cantik ini berdiri. Jika mengingat semua yang telah terjadi, rasanya ia tak ingin kemari. Bukan tak merindukan sosok yang telah menghuni hatinya sejak lama, tapi alasan utama adalah ia tak ingin dirinya selalu menjadi alasan laki-laki itu terus tersiksa. Bahkan terluka.Alisya menatap sejenak telapak tangannya. Menatap lama, sembari mengingat apa saja yang sudah pernah ia lakukan bersama Chandra. Mulai bermain saat mereka kecil, tumbuh remaja bersama disekolah yang sama, dan kini kuliah dikampus yang sama juga. Tak lupa bahwa nyatanya mereka memiliki perasaan yang sama. Perasaan yang bukan lagi perihal saling menjaga sebagai seorang sahabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING BLUE (CHANDRA) ✔
Fanfic"Kalau memang hadirku tidak membuat mereka bahagia, tolong gantikan posisiku sebentar, ya?" Start: 05 Desember 2021 End: 26 Maret 2022 author: sntsinlee 2021