"Biarkan waktu yang akan menjelaskan dengan baik ketulusan seseorang."
.
.
."Jadi hari ini Chandra sudah bisa pulang?" Dirga bertanya pada Dokter Johan kala temannya itu sudah selesai memeriksa kondisi Chandra.
Setelah kemarin Chandra mengeluh mual, kini putra ke dua Jeffan itu sudah mampu menelan beberapa makanan walaupun masih dengan paksaan Alisya. Ya, Alisya yang mampu membuat Chandra untuk makan. Aura bukan tak bisa, ia hanya selalu tak tega jika Chandra sudah memuntahkan kembali makanannya saat baru beberapa detik makanan itu masuk. Belum lagi diare yang sempat Chandra rasakan, Dirga rasanya tak bisa berhenti mengatakan dirinya iba saat melihat kondisi Chandra yang benar-benar lemas.
"Kondisinya memang sudah membaik. Hasil monitoring juga sudah menunjukkan kondisi yang memungkinkan Chandra untuk bisa pulang. Hanya saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan nanti."
"Setidaknya besok sampai dengan dua hari ke depan minta dia menggunakan waktunya untuk istirahat dulu. Karena Chandra masih diare, hindari makanan yang mengiritasi lambung, dan makanan yang mengandung tinggi serat untuk sementara karena itu dapat memperberat diarenya. Minuman yang mengandung kafein, dan susu juga hindari ya, Dirga."
"Untuk mencegah atau meminimalkan mual, dan muntah, atur makannya dengan porsi sedikit tapi sering. Beri teh untuk menekan mual, hindari makan yang terlalu manis berlemak atau pedas. Perhatikan semuanya dengan baik, kalau lo bingung beri tahu Aura atau Alisya aja."
Dirga menghela nafas, ia bisa saja membantu itu hanya saja ia tak bisa tinggal dirumah Jeffan. Jika saja Chandra bisa menginap dirumahnya, maka ini tidak akan sulit.
"Apa tidak sebaiknya Chandra dirumah lo dulu? Tubuhnya masih lemas, kalau lo antar pulang, siapa yang bakal bantu dia?" Tanya Dokter Johan.
Dirga benar-benar memutar otak. Haruskah ia kembali berbohong?
Ting
Jika sudah begini maka bagaimana?
Ia ingin bersyukur setidaknya Jeffan memberikan ijin untuknya membawa Chandra. Tapi ia juga kesal melihat bagaimana sibuknya ke dua orang itu tanpa tahu anak ini sedang kesakitan disini."Gua yang akan jaga Chandra." Jawab Dirga untuk pertanyaan Johan sebelumnya, sembari memasukkan ponselnya ke dalam saku.
"Kenapa? Ayahnya lo beri tahu?"
Dirga menggeleng.
"Jeffan, dan istrinya ke Bali. Abangnya Chandra ada trip, cuma ada saudara satunya lagi cuma dia sibuk kuliah.""Paling gak sekarang aman, Chandra bisa fokus istirahat, dan ada kalian yang jaga. Dia benar-benar tidak boleh stress."
"Apa gua bisa, Jo? Kenapa rasanya gua selalu ragu untuk bisa menjaga anak itu? Gua merasa egois tapi kalau gua diem itu sama dengan gua membiarkan Chandra terbunuh oleh penyakitnya secara pelan-pelan."
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELING BLUE (CHANDRA) ✔
Fanfic"Kalau memang hadirku tidak membuat mereka bahagia, tolong gantikan posisiku sebentar, ya?" Start: 05 Desember 2021 End: 26 Maret 2022 author: sntsinlee 2021