17. MY HERO

594 77 3
                                    

Karena terlalu lama menunggu akhirnya Anneth dan Zara memutuskan untuk pergi kekelas Nashwa dan Naura. Di kelas terlihat Naura dan Nashwa yang terlihat sibuk dengan buku tulis mereka.
"wah parah banget nih, kita nungguin kalian tuh udah sampai udah mau  jamuran tau gak?".
"sorry Zar kita lagi ngerjain tugas nih, takutnya gak keburu kalau ditinggal ke kantin".
"tugas apaan emangnya?".
"tugasnya pak Jamal lah siapa lagi coba guru yang suka banget ngasih soal di menit-menit terakhir, kesel gue, dia gak tau apa ya kalo gue juga butuh asupan untuk mikir. Gak ada ahklak nya emang tuh si kumis".
"sabar Naura ini ujian".
"ini tugas Zar bukan ujian, gak usah buat perkara loe ya".
"sabar Nau, yaudah aku sama Zara mau ke kantin nih kalian mau nitip gak?".
"gak usah deh neth, gak keburu juga kalo mau makannya".
"yaudah kita duluan ya guys, bye".

Zara dan Anneth pun pergi ke kantin berdua. Saat sampai betapa kagetnya mereka melihat kantin yang sudah penuh.
"wah gila ini manusia kayak mau ngantri sembako, rame banget neth".
"gimana nih Zar tempat duduknya juga udah pada penuh, kita balik ke kelas aja yuk".
"yah neth, gue udah laper banget nih".
"jadi mau gimana lagi? Tempat duduknya juga udah penuh".
"Anneth!!! ", suara seseorang memanggil namanya.
"aduh ada kak Alex lagi Zar, males banget".
"hai neth, kamu belum dapet tempat duduk kan? Duduk bareng aku aja yuk masih ada tempat kok buat kamu".
"ehm, gak usah deh kak, kayaknya kita gak jadi pesen makanan deh kita mau balik ke kelas aja".
"kok balik sih neth, duduk bareng aku aja gak apa-apa aku gak gigit kok, lagian si Zara kayanya udah laper banget tuh", paksa Alex pada Anneth.
"siapa bilang gue laper? yang ada gue mual lihat muka loe, yuk neth gue udah gak selera makan", menarik Anneth menjauh dari Alex. Namun tanpa diduga Alex juga menarik tangan Anneth memaksanya ikut duduk bersamanya.
"loe kalau mau pergi ya pergi aja sana sendiri gak usah bawa Anneth, biarin dia sama gue disini".
"loe apaan sih, loe itu gak punya hak buat maksa Anneth ikut sama loe".
"kak lepasin, tangan aku sakit".
"aku bakal lepasin kalo kamu tetap disini sama aku".
"aku mau balik ke kelas sama Zara".
Di saat Anneth berontak untuk melepaskan tangannya dari Alex tiba-tiba Betrand dan teman-temannya datang. Betrand langsung menghampiri Alex.
"loe kalo jadi cowok bisa gak kasar gak sama cewek. Kalo dia bilang gak mau yaudah gak usah dipaksa", ucap Betrand pada Alex sambil melepaskan tangan Anneth.
"loe gak usah ikut campur, gak usah sok jadi pahlawan kesiangan deh. Orang lemah kayak loe gak usah merasa kuat".
Betrand semakin mendekat pada Alex. "Gue yang lemah, atau loe yang terlalu takut. Gue bukan lagi anak kecil yang dulu bisa loe perlakukan seenaknya lex. Gue bakal lindungin apa yang seharusnya milik gue dan loe jangan harap bisa merebutnya seperti yang loe lakuin sepuluh tahun yang lalu".
Suasana kantin menjadi lebih panas setelah Alex memukul Betrand secara tiba-tiba yang membuat luka sobek di ujung bibirnya.
"lihat loe masih lemah, loe itu masih seorang Al yang lemah. Anak kecil yang selalu berada di bawah ketiak gue",ucap Alex berbisik .
Betrand yang tak terima dengan perkataan Alex pun memberikan bogeman yang cukup kuat membuat Alex tumbang. Tak ingin terjadi pertengkaran yang lebih besar, Anneth dengan cepat menarik Betrand menjauh dari kantin.
"kamu apa-apaan sih?".
"aku kenapa Ann?", tanya Betrand tak mengerti.
"kamu ngapain Pake berantem segala sama kak Alex? ".
"terus kamu mau aku ngapain Ann? Kamu maunya aku diem aja gitu ngelihat kamu ditarik tarik kayak tadi?".
"tapikan gak perlu pake kekerasan, kamu gak lihat tadi kak Alex sampai jatuh ke lantai?".
"aku gak bakalan nonjok dia kalau dia gak mulai duluan Ann, lagian kamu gak bisa lihat aku juga luka Ann bibir aku berdarah".
"ya tapi kan.... ".
"kalo menurut kamu aku salah aku minta maaf Ann, tapi kamu harus tau apa yang aku lakukan tadi itu untuk ngelindungin kamu". Betrand pun pergi meninggalkan Anneth sendiri. Anneth tau apa ia ucapkan tadi mungkin telah melukai perasaan Betrand, tapi itu semua karena ia terlalu khawatir dengan Betrand. Ia tak mau terjadi sesuatu.
Di lain tempat Betrand sedang termenung di atas rooftop sekolah dengan luka di sudut bibirnya yang mulai mengering. Ia terlalu fokus pada fikirannya hingga tidak menyadari ada seseorang yang menghampirinya.
"Betrand", merasa namanya di panggil ia pun membalikan badannya.
"mau ngapain lagi kamu kesini?".
"luka kamu belum di obatin nanti infeksi".
"gak usah udah kering juga, cuma luka kecil. Mendingan kamu pergi obatin aja tuh si Alex kayaknya lukanya lebih parah deh".
"aku minta maaf, gak seharusnya aku marah-marah ke kamu kayak tadi. Tapi aku kaya tadi karena aku khawatir sama kamu, aku gak mau kenapa-kenapa. Dan makasih udah selalu ada buat bantuin aku", Anneth melangkahkan kakinya pergi.
"mau kemana kamu?", kata Betrand membalikan badannya menghadap Anneth.
"mau pergi".
"mau ngobatin Alex? ".
"gak", kata Anneth menggelengkan kepala.
"terus ngapain pergi? Tadi katanya mau ngobatin lukaku".
"tapi tadi kamu nyuruh aku pergi".
"itu kan tadi tapi kao kamu gak mau ngobatin lukaku ya gak papa". Betrand membalikan badannya seperti semula.
"mau kok", dengan cepat Anneth melangkahkan kakinya ke arah Betrand.
"dapat dari mana P3k nya?".
"dari uks, makasih ya Betrand kamu selalu ada saat aku butuh bantuan. Makasih udah jadi pahlawan buatku, ya walaupun pahlawan kesiangan sih", kata Anneth tersenyum meledek pada Betrand.
"loh kok gitu sih Ann, jadinya aku harus seneng atau gak nih". Tanpa sengaja Anneth menekan luka Betrand. "aww Ann pelan-pelan sakit ini".
"eh, maaf gak sengaja, hahahaha".
"malah ketawa nih rasain", Betrand mencubit pipi Anneth.
Mereka pun menghabiskan waktu istirahat mereka di rooftop berdua membicarakan hal yang mungkin menurut orang lain tidak penting.

#Saat seseorang mencintaimu, mereka tak harus mengatakannya. Kamu akan tahu dari cara mereka memperlakukanmu.-

BERSAMBUNG......

Al & AnnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang